Selasa, 18 Oktober 2016

Laporan Kimia Anorganik Pengenalan Alat-alat Laboratorium

Acara 1 : Pengenalan Alat-Alat Laboratorium


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang  
    Sebelum mulai melakukan pratikum di laboratorium, pratikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa di gunakan dalam laboratorium kimia.  Selain itu juga harus tata cara menggunakan nya dengan teknik dan prosedur yang telah di tentukan oleh pabrik pembuat nya.  Untuk memudah kan mengenal jenis-jenis peralatan, maka pratikan perlu mencoba untuk menggunakannya. Peralatan gelas. Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia di lakukan menggunakan peralatan gelas.  Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia.  Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan visual selama reaksi berlangsung.  Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini dapat menyebab kan terjadi nya kecelakaan.  Luka terpotong atau tergores dari pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di laboratorium. Peralatan non gelas.  Selain alat-alat yang terbuat dari gelas banyak juga peralatan di laboratorium kimia yang terbuat dari bahan non gelas.  Peralatan tersebut antara lain rak tabung reaksi, penjepit tabung, statif beserta klem dan lain-lain.

1.2  Tujuan percobaan
ü  Agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi alat –alat laboratorium
ü  Agar mahasiswa mengetahui jenis, sifat dan fungsi zat kimia
ü  Agar Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada dasar nya setiap alat memiliki nama yang menunjuk kan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat di gunakan.  Beberapa kegunaan alat dapat di kenali berdasarkan nama nya.  Meter seperti thermometer, higrometer, dan spektrofotometer.  Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya di beri tambahan’’ grap’’ seperti thermograph, barograph (firebiologi,2007).
 Sebelum melakukan pratikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui tentang alat-alat yang di gunakan dalam melakukan pratikum tersebut.  Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat di tanggulangi.  Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium.  Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa arti nya bersih.  Alat kaca seperti gelas piala atau erlemeyer paling baik di bersih kan dengan sabun atau deterjen sintetik.  Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan deterjen bisa bersih benar ( taufiqur, 1998).
             Analisa kimia menentukan macam, struktur, dan jumlah zat, maka setiap cabang kegiatan manusia yang menyangkut materi, langsung atau tidak langsung memerlukan analisa kimia.  Yang dimaksut dengan cabang kegiatan adalah segala sesuatu yang manusia, termasuk ilmu pengetahuan, perdagangan, perindustrian, pencegahan penyakit dan penyembuhan sisakit, produksi bahan pangan, penyemaian.  Pengolahan, peran olah raga, penyusutan kejahatan, dan sebagainya (Harjadi, 1990).
            Dalam mengukur satu zat atau benda hendak nya menggunakan suatu alat, alat yang digunakan mengukur suatu zat dalam kimia adalah gelas ukur, akan tetapi hasil pengukuran dari gelas ukur sangat kurang tepat, sehinga dalam pengunaan tidak terlalu teliti salah satu contoh alat pengukuran lain yang mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari pipet hisap, namun pengukuran dengat pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan (Rohman, 1998).
            Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alatdirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain danmempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan didalam laboratorium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatantersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaankadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuatperalatan khusus sesuai dengan kebutuhan. (Imamkhasani, 2000).       
Kesalahan dalam  penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu,  pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar. (Anonim, 2012).






BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan


1.      Gelas piala
2.      Erlemeyer
3.      Labu ukur
4.      Petridish
5.      Gelas ukur
6.      Kaca arloji
7.      Tabung reaksi
8.      Cawan penguap
9.      Mortal
10.  Krush
11.  Pipet tetes
12.  Pipet volum
13.  Pipet gondok
14.  Batang pengaduk
15.  Sudip
16.  Corong pisah
17.  Desikator
18.  Buret
19.  Corong
20.  Rak tabung reaksi
21.  Penjempit Tabung Reaksi
22.  Statif dan Klem
23.  Sikat Tabung Reaksi
24.  Segitiga
25.  Bola Hisab
26.  Lampu Spiritus
27.  Bunsen
28.  Kaki tiga
29.  Botol semprot
30.  Kawat kasa
31.  Klem utilitas
32.  Oven
33.  Tanur
34.  Hot Plane
35.  Timbangan analitis


3.2Cara kerja
Dalam praktikum di laboratorium,  diperlukan adanya kesinambungan antara koordinator assisten dengan praktikan. Pengenalan alat-alat laboratorium yang disampaikan oleh koordinator harus diperhatikan oleh praktikan itu sendiri,  yaitu pengenalan mengenai fungsi,  jenis,  dan sifat dari alat-alat kimia untuk memudahkan kinerja saat praktikum.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
 4.1 Hasil Pengamatan
No
Nama dan Gambar Alat
Fungsi
1
Gelas Piala
Untuk tempat arutan dan untuk memanaskan larutan kimia
2
Erlemenyer
Ø  Untuk mengukur larutan
Ø  Untuk mereaksikan larutan
Ø  Sebagai tempat penyimpanan larutan
3
Labu Ukur
Ø  Sebagai tempat pembuat larutan
Ø  Tempat mengecer larutan

4
Petridish
Ø  Sebagai penyimpanan bahan dan tempat pembiayakan mikroba
5
Gelas Ukur
Ø  Sebagai tempat mengukur volume larutan
6
Kaca Arloji
Ø  Sebgai wadah menimbang zat kimia pada timbangan analitik
7


Tabung Reaksi
Ø  Sebagai tempat mereaksikan zat dalam skala kecil
8
Cawan Penguap
Ø  Untuk mengeringkan bahan dalam oven atau deri kator
9
Mortal
Ø  Menghaluskan  zat yang masih berbentuk padat atau kristal.
10
Krush
Ø  Tempat atau wadah untuk menggabungkan suatu zat
Ø  Untuk memanaskan logam misal nya menganalisa kandungan abu suatu logam
11
Pipet Tetes

Ø  Untuk menetes atau mengambil larutan yang berjumlah kecil
12
Pipet Volume
Ø  Untuk mengukur volume laruatan
13

Pipet Gondok
Ø  Untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dengan demikian lebih tinggi dari pipet volume.
14
Batang Pengaduk
Ø  Untuk mengacau atau mengaduk suatu larutan baik/mau di reaksikan
15
Sudip
Ø  Untuk mengambil bahan kimia dalam bentuk bubuk
16
Corong Pisah
Ø  Digunakan untuk memisahkan 2 larutan yang tidak bercampur karena ada nya perbedaan massa jenis dan biasanya di gunakan untuk proses ekstraksi
17
Desikator

Ø  Digunakan untuk menyimpan bahan yang bebas dari air dan mengeringkan zat dalam laboratorium

18
Buret
Ø  Untuk titrasi pada kedan tertentu dapat digunakan untuk mengukur suatu volume larutan
19
Corong

Ø  Untuk memasukan atau memindahkan larutan dari suatu tempat ketempat yang lain.biasa nya untuk menyaring larutan
20

Rak Tabung Reaksi
Ø  Sebagai tempat tabung reaksi
21
Penjepit Tabung Reaksi
Ø  Untuk menjempit tabung reaksi biasanya digunakan untuk pemanas larutan
22
Statif dan Klem
Ø  Digunakan untuk menjepit soklet pada proses ekstaksi  
Ø  Untuk menjempit tyret pada saat proses titrasi
Ø  Untuk menjempit kondensor pada proses destilasi
23
Sikat Tabung Reaksi
Ø  Digunakan untuk membersihkan tabung reaksi
24
Segitiga

Ø  Untuk meletakkan gelas piala sebagai alas pada saat pemanasan
25
Bola Hisap
Ø  Digunakan untuk menghisap larutan yang akan dipindahkan dari botol larutan
26
Lampu Spritus

Ø  Digunakan untuk membakar zat atau memanaskan larutan
27
Bunsen
Ø  Digunakan untuk sterelisasi atau memanaskan larutan
28
Kaki Tiga

Ø  Digunakan untuk menyangga pada saat proses pemanasan speritus
29

Botol Semprot

Ø  Digunakan untuk tempat akuades
30
Kawat Kasa

Ø   sebagai alas untuk menahan labu atau biker pada waktu pemanasan digunakan spiritus atau binsen
31
Klem Utilitas
Ø  Digunakan untuk menjepit gelas piala,erlemenyer
32
Oven

Ø  Digunakan untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan dalam keadaan basah.

33
Tanur

Ø  Untuk  menentukan kadar abu dan suhu 100-500oC

34
Hot Plate
Ø  Digunakan untuk memanaskan larutan
35
Timbangan Analitis
Ø  Di gunakan untuk menimbang bahan dengan ketelitian yang sangat tinggi.



BAB V
PEMBAHASAN
            Pada praktikum tentang pengenalan alat-alat laboraturium  praktikan dapat mengetahui nama alat-alat, bagian-bagian nya maupun prinsip kerja nya. Alat-alat nya pun terbuat dari bahan-bahan yang berbeda, seperti alat yang terbuat dari gelas dan non gelas. Praktikan juga dapat mengetahui fungsi yang berbeda-beda di setiap alat-alat yang  telah di amati pada praktikum.Alat-alat yang di pelajari dalam praktikum ini adalah :
1.      Gelas piala
Terbuat dari bahan gelas yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan larutan,tempat membuat larutan dan juga tempat ketika memenaskan larutan. Cara penggunaannya yaitu masukan larutan sampai ke titik tertentu.
2.      Erlemeyer
Erlemeyer terbuat dari bahan gelas berbentuk tabung namun di bagian atasnya memiliki diameter lebih kecil dari pada diameter di bawahnya. Semakin ke atas diameternya semakin kecil. Erlemeyer berfungsi sebagai tempat mereaksikan zat,sebagai penyimpan larutan dan juga tempat titrasi zat. Cara penggunaannya, masukan laruatan lalu di titrasi kemudian di goyangkan sampai titik tertentu.
3.      Labu ukur
Labu ukur terbuat dari bahan gelas berbentuk seperti bola lampu namun diameter kecilnya lebih panjang. Berguna untuk mengencerkan larutan. Cara menggunakkan nya yaitu,larutan di masukkan ke dalam labu ukur kemudian baca ketepatan volume dengan melihat titik meniskus.
4.      PetridishPerridish terbuat dari bahan gelas yang berfungsi untuk mengembang biak kan bakteri atau jamur. Cara penggunaan nya yaitu, masukkan jamur atau mikroba kemudian tutup dengan penutup sampai waktu yang telah di tentukan.
5.      Gelas ukur
Gelas ukur terbuat dari bahan gelas yang berbentuk seperti pipa dan memiliki ukuran yang berbeda-beda ada yang 50 ml,100 ml,200 ml dll. Sekala tedapat di sepanjang didingnya. Digunakan untuk mengukur volume larutan.
6.      Kaca arloji
Kaca arloji terbuat dari bahan gelas yang berbentuk lingkaran dan memiliki cekungan. Befungsi untuk alas ketika menimbang zat.cara penggunaannya yaitu masukan bahan atau zat yanga akan di timbang di atas kca arloji. Baru setelah itu letakkan di atas timbangan.
7.      Tabung reaksi
Tabung reaksi terbuat dari bahan gelas yang berbentuk seperti pipa namun bagian bawahnya berbentuk  cekung dan memiliki ukuran 25 ml..
8.      Cawan penguap
Cawan penguap terbuat dari bahan non gelas berbentuk seperti mangkuk befungsi untuk mengeringkan bahan ketika di masukan ke dalam oven.
9.      Mortal
Mortal terbuat dari bahan non gelas yang berbentuk seperti mangkuk dan penggerus berbentik panjang dan yjungnya bulat. Berfungsi untuk menghaluskan zat. Cara meggunakkannya, masukkan bahan yang akan di giling ke dalam gilingan. Kemudian giling dengan menggunakan alu.


10.  Krush
Krush terbuat dari bahan non gelas yang berbentuk seperti mangkuk namun ada penutupnya. Berfungsi untuk memanaskan logam. Dan mengukur kadar abu.
11.  Pipet tetes
 Pipet tetes terbuat dari bahan gelas yang berbentuk panjang dan di bagian atasnya terdapat karet. Nerfungsi untuk mengambil larutan dalam beberapa tetes. Cara menggunakannya yaitu dengan cara memencet karet dan kemudian masukan ke dalam larutan kemudian pidahkan ke dalam larutan yang akan di tambahkan dengan cara memencet karet itu kembali.
12.  Pipet  volume
Pipet volume terbuat dari bahan gelas berbentuk corong tapi berbentuk tabung. Berfungsi untuk mengukur volume larutan.  Dengan cara memencet bola hisap pada tangkai pipet.
13.  Pipet gondok
Pipet gondok ter berbentuk seperti pipet volume namun di tengahnya terdapat tabung. Berfungsi untuk mengambil larutan dalam sekala besar.
14.  Batang pengaduk
Batang pengaduk terbuat dari bahan non gelas yang  berbentuk seperti sendok kecil. Berfungsi untuk mengaduk larutan. Cara menggunakan,aduk dengan cara memutar di dalam gelas piala.
15.          Sudip
Sudip terbuat dari bahan non gelas yang berbentuk seperti sendok namun di ujungnya berbeda berfungsi untuk mengambil zat yang padat


16.  Corong pisah
Corong pisah terbuat dari bahan gelas yang berbentuk corong. Berfungsi untuk memisahkan dua larutan yang berbeda masa jenis nya.
17.  Desikator
Desikator berbentuk seperti cawan dan memiliki penutup dan di bagian dalamnya terdapat silika jell. Berfungsi untuk mengeringkan zat kimia.
18.  Buret
Buret terbuat dari bahan gelas yang  berbentuk pipa namum memiliki keran. Berfungsi untuk titrasi.keran buret terbuat darikaca jadi tidak perlu pelumasan tapi membutuhkan pelumasan dengan vaselin. Sebelum di gunakan keran harus di periksa dahulu  dan memastikan kerannya tidak bocor.
19.  Corong
Corong terbuat dari bahan gelas yang berfungsi memudahkan ketika menuangkan larutan. Cara penggunaannya letakkan di atas klem statif. Dan ujungnya tempelkan di gelas kimia atau erlemeyer. Corong juga memudahkan ketika melakukan penyaringan.
20.  Rak Tabung Reaksi
Rak tabung reaksi berbentik rak dan bolong-bolong. Berfungsi untuk menyimpan tabung reaksi. Cara penggunaan, masukkan tabung reaksi ke dalam lobang rak tabung reaksi.
21.  Penjepit tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi berbentik jepitan dan berfungsi untuk menjepit tabung reaksi ketika melakukan pemanasan.


22.  Statif dan klem
Statif dan klem terbuat  dari besi dan berfungsi untuk penjepit tsaat proses titrasi. Cara penggunaannya, jepit buret menggunakan klem. Kemudin di baeah buret letakkan erlemeyer
23.  Sikat tabung seaksi
Sikat tabung seaksi terbuat dari kawat dan memiliki bulu-bulu sikat dan berfungsi untuk menyikat tabung reaksi.
24.  Segitiga
Segitiga berbentuk segitiga dan terbuat dari besi. Berfungsi untuk meletakkan galas piala. Cara penggunaannya, tegakkan segitiga kemudian letakkan gelas piala atau erlemeyer.
25.  Bola hisap
Bola hisap terbuat dari bahan gelas yang berbentuk bulat dan terbuat dari karet. Berfungsi untuk menyedot larutan. Cara penggunaannya yaitu memencet bola tersebut kemudian atur pengeluaran larutan yang di inginkan.
26.  Lampu sepirtus
Lampu sepirtusterbuat dari bahan gelas yang berbentuk seperti lampu dan memiliki sumbu. Berfungsi untuk memanaskan larutan. Cara peggunaannya, nyalakan api kemudian di letakkan di bawah segitiga.
27.  Bunsen
Bunsen terbuat dari bahab non gelas yang terbentuk dari besi dan brfingsi sebagai penyedia api.


28.  Kaki tiga
Kaki tiga terbuat dari bahan non gelas berbentuk lingkaran dan memiliki tiga kaki. Berfungsi untuk menyangga pada saat pemanasan. Cara penggunaannya, letakkan gelas piala di atas kaki tiga, kemudian di bagian bawah letakkan lampu spirtus untun proses pemanasan.
29.  Botol semprot
Botol semprot terbuat dari bahan non gelas yang berbentuk tabung dan memiliki selang. Berfungsi untuk menyimpan aquades.
30.  Kawat kasa
Kawat kasa terbuat dari bahan non gelas berbentuk persegi dan terbuat daru kawat yang tersusun rapi. Berfungsi untuk pelapis saat memanaskan larutan.
31.  Klem utilitas
Klem utilitas terbuat dari bahan non gelasyang terbentuk dri besi dan berfungsi untuk menjpit yang ukurannya lebih besar seperti erlrmryer dan gelas piala.
32.  Oven
Oven berbentuk seperti kotak lemari dan menyimpan panas di dalamnya. Berfungsi untuk mengeringkan zat atau memanaskan zat supaya lebih cepat. Cara penggunaannya,masukkan alat yang akan di keringkan. Kemudian tekan tombol on/off.
33.  Tanur
Tanur terbuat dari bahan non gelas yang berbentuk kotak  besar berfungsi untuk  mengeringkan alat-alat kimia.


34.  Hot plate
Hot plate berbentuk seperti kompor gas. Berfungsi untuk memnaskan zat agar lebih cepat di bandingan dengan kompor spirtus. Cara penggunaanya, letakkan gelas kimia atau erlemeyer di atas hot plate kemudian lapisi dengan kawar kasa.
35.  Timbangan analitis
Timbangan analitis memiliki angka digital berfungsi untuk mrnimbng bahan agar lebih pas.cara penggunaannya, letakan kaca arloji yang sudah terisi zat atau bahan yang akan di timbang. Sebelum menimbang atur timbangn sampai menunjukkan angka nol.



Daftar Pustaka

Anonim. 2013Alat – alat Pratikum Kimia. www.scribd.com . diakses 12 november 2014.
Feribiologi . 2007. Teknik Pengenalan  Penyiapan dan Penggunaan Alat Laboratorium            Mikrobiologi. Bandung : ITB.
Harjadi ,w.1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar.Jakarta : Gramedia.
Imamkhasani. 2000. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Jakarta : Lepdibud.
Rohman, taufiqur . 1998.  Penanganan Bahan Kimia dengan  Alat Gelas Kimia serta                 Penanganan Korban  Akibat Kontak dengan Bahan Kimia. Banjarbaru: Setia Purnama Inves.









Laporan Kimia Anorganik Pengenalan Alat-alat Laboratorium

Acara 1 : Pengenalan Alat-Alat Laboratorium BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang       Sebelum mulai melakukan pratikum d...