Minggu, 22 Mei 2016

laporan praktikum biokimia identifikasi minyak dan lemak


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Salah satu kelompok senyawa organic yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah Lipid. Lipid didefenisikan sebagai senyawa organic yang terdapat dalam alam serta tidak larut dalam air,  tetapi larut dalam pelarut non-polar seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter. Berdasarkan sifat demikian, lipid dapat diperoleh dengan cara extraksi dari jaringan hewan atau tumbuhan menggunakan eter atau pelarut non-polar lainnya.
Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi kedalam lipid sederhana ( simple lipid ), lipid majemuk ( compound lipid ), dan lipid turunan ( derived lipid ). Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fat), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll.
Untuk mengetahui komposisi penyusun lipida dapat dilakukan dengan pengujian sifat fisiokimianya. Pengujian sifat fisika dan kimia lemak dan minyak juga dipakai untuk keperluan identifikasi jenis minyak dan penilaian mutu minyak. Pada umumnya pengujian sifat ini meliputi sifat penyabunan, titik leleh, warna, kelarutan dalam pelarut organic, jumlah ikatan rangkap atau derajat ketidak jenuhan, ketengikan, asam lemak bebas, penentuan bilangan asam, bilangan iod dan bilangan peroksida. Pengujian ini dapat bersifat kualitatif dan kuantitatif.
1.2    Tujuan Praktikum
1.      Menentukan kelarutan lipid pada pelarut tertentu
2.      Menentukan sifat asam basa minyak
3.      Mengidentifikasi sifat ketidakjenuhan minyak
4.      Mengidentifikasi terjadinya hidrolisis pada minyak (safonifikasi)
5.      Mengidentifikasi bentuk noda minyak.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Lemak biasanya dinyatakan sebagai komponen yang larut dalam pelarut organik (seperti eter, heksan atau kloroform), tapi tidak larut dalam air.Senyawa yang termasuk golongan ini meliputi triasilgliserol, diasilgliserol, monoasilgliserol, asam lemak bebas, fosfolipid, sterol, karotenoid dan vitamin A dan D. Fraksi lemak sendiri mengandung campuran kompleks dari berbagai jenis molekul. Namun triasilgliserol merupakan komponen utama sebagian besar makanan, jumlahnya berkisar 90-99% dari total lemak yang ada. Sifat dari lemak:
a. Hidrofobik (sulit untuk larut dalam air).
b. Hanya larut dalam larutan non-polar seperti klorofom, eter, dan benzene.
c. 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
d. Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Fungsi utama lemak: sebagai penyekat, bantalan dan cadangan energi. Fungsi penyekat tampak jelas pada membran sel. Seluruh sel mahluk hidup dibungkus oleh membran yang antara lain terdiri dari molekul-molekul lemak yang tersusun sedemikian  rupa sehingga isi sel terpisah dari dunia luar. Fungsi penyekat tampak jelas pula pada sel-sel syaraf. Baik sel syaraf maupun serat syaraf diliputi oleh sarung pembungkus yang disebut mielin, yang terutama terdiri atas lemak. Fungsi sebagai bantalan tampak misalnya pada jaringan bawah kulit, yang menebal ditempat-tempat tertentu dan juga disekitar berbagai alat didalam rongga tubuh dan dibelakang bola mata. Lemak juga merupakan bentuk cadangan energi bagi tubuh. Senyawa ini dibentuk bila tubuh kelebihan makanan dan dipecah bila tubuh kekurangan energi. Secara kasar tampak dalam bentuk perubahan berat badan atau dalam bentuk gemuk dan kurus (Sartika, 2009).
Lipid atau trigliserida merupakan bahan bakar utama hampir semua organisme disamping karbohidrat. Trigliserida adalah triester yang  terbentuk dari gliserol dan asam-asam lemak. Asam-asam lemak jenuh ataupun tidak jenuh yang dijumpai pada trigliserida, umumnya merupakan rantai tidak bercabang dan jumlah atom karbonnya selalu genap. Ada dua macam trigliserida, yaitu trigliserida sederhana dan trigliserida campuran. Trigliserida sederhana mengandung asam-asam lemak yang sama sebagai penyusunnya, sedangkan trigliserida campuran mengandung dua atau tiga jenis asam lemak yang berbeda. (Muchtadi,2010).
            Lipid atau trigliserida merupakan bahan bakar utama hampir semua organisme disamping karbohidrat. Trigliserida adalah triester yang  terbentuk dari gliserol dan asam-asam lemak. Asam-asam lemak jenuh ataupun tidak jenuh yang dijumpai pada trigliserida, umumnya merupakan rantai tidak bercabang dan jumlah atom karbonnya selalu genap. Ada dua macam trigliserida, yaitu trigliserida sederhana dan trigliserida campuran. Trigliserida sederhana mengandung asam-asam lemak yang sama sebagai penyusunnya, sedangkan trigliserida campuran mengandung dua atau tiga jenis asam lemak yang berbeda (Poedjiadi, 1994).
          Triasilgliserol merupakan ester dari tiga asam lemak dan sebuah molekul gliserol. Asam lemak yang ditemukan di makanan bervariasi panjang rantainya, derajat ketidakjenuhannya dan posisinya pada molekul gliserol. Akibatnya fraksi triasilgliserol sendiri mengandung campuran kompleks dari berbagai jenis molekul yang  berbeda. Masing-masing jenis lemak mempunyai profil lemak yang berbeda yang menentukansifat fisikokimia dan nutrisinya. Istilah lemak, minyak dan lipid sering digunakan secara berbeda oleh ahli makanan. Umumnya yang dimaksud lemak adalah lipid yang padat, sedangkan minyak adalah lipid yang cair pada suhu tertentu (Lechninger, 1982).





BAB III
METODOLOGI

3.1  Alat dan Bahan
Alat                                                                 Bahan
- Tabung reaksi                                               - Minyak kelapa
- Penjepit tabung reaksi                                  - Margarin
- Rak tabung reaksi                                         - Minyak kelapa tengik
- Pipet ukur                                                     - Alkohol 96%
- Sikat tabung reaksi                                       - Kloroform
- Kertas Lakmus                                              - Eter
- Alat pemanas                                                - Aquadest
- Pipet tetes                                                     - Larutan Na2CO3 0,5 %
- Porselin tetes                                                - Air Brom
                                                                        - NaOH


3.2  Prosedur Percobaan
A.    Uji Kelarutan Minyak
1.      Menyiapkan 5buah tabung reaksi yang bersih dan kering, lalu mengisi secara berturut-turut dengan aquadest, alkohol 96%, eter, kloroform, dan larutan Na2CO3 0,5 % sebanyak 1ml
2.      Menambahkan pada setiap tabung 2 tets minyak kelapa
3.      Mengocok sampai homogeny, lalu membiarkan beberapa saat
4.      Mengamati sifat kelarutan nya

B.     Uji Keasaman Minyak
1.      Meneteskan sedikit minyak pada porselen tets
2.      Menguji dengan kertas lakmus
3.      Mengamati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus
4.      Mengulangi percobaan pada minyak kelapa tengik

C.    Uji Penyabunan Minyak
1.      Memasukkan 5ml minyak kedalam erlemeyer
2.      Menambahkan 1,5 gr NaOH dan 25ml alkohol 96%
3.      Memanaskan sampai mendidih selama 15menit
4.      Untuk mengetahui bila penyabunan telah sempurna, maka dilakukan pengambilan 3tetes larutan dan melarutkan kedalam air. Bila larut berarti reaksi sudah sempurna
5.      Menguapkan alkohol sampai habis
6.      Mendinginkan, lalu menambahkan 75 ml air dan memanaskan sampai sabun terlarut

D.    Uji Noda Minyak
1.      Memasukkan 2ml campuran alkohol eter kedalam tabung reaksi bersih dan menambahkan 2-3 tets minyak kelapa. Mengocok kuat-kuat sampai minyak larut
2.      Meneteskan campuran tersebut pada kertas saring dan kertas tulis
3.      Melihat noda yang terbentuk
4.      Mencuci noda dengan air
5.      Mengeringkan kembali kertasnya dan memperhatikan kembali nodanya







BAB IV
HASIL PENGAMATAN

A.    Uji Kelarutan Minyak
Bahan
Tabung 1
Tabung 2
Tabung 3
Tabung 4
Tabung 5
Aquades
1 ml




Alkohol 96%

1ml



Eter


1ml


Kloroform



1ml

Na2CO3 0,5%




1ml
Minyak Kelapa
2 tetes
2 tetes
2 tetes
2 tetes
2 tetes
Margarin





Mentega





Kocok tabung reaksi sampai homogen, biarkan beberapa saat
Hasil : Larut/tidak larut
Minyak kelapa
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Larut
Larut
Mentega
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Larut
Larut
Margarin
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut

B.     Uji Keasaman Minyak

No

Zat uji
Perubahan warna
Sifat
Asam/Basa
Lamkmus merah
Lakmus biru
1
Minyak kelapa
-
Biru
Basa
2
Margarin
-
Merah
Asam
3
Mentega
-
Merah
Asam

C.    Uji penyabunan minyak
1.      Minyak kelapa sawit : minyak + NaOH + Alkohol + Pemanasan 15menit = Penyabunan sempurna
2.      Margarin : margarin + NaOH + Alkohol + pemanasan 15menit
3.      Mentega : Mentega + NaOH + Alkohol + pemanasan 15menit
D.    Uji Noda
1.      Minyak kelapa sawit : Terdapat noda minyak pada kertas saring dan pada kertas tulis tidak terdapat noda
2.      Mentega : stelah campuran diteteskan pada kertas saring dan kertas tulis tidak terdapat noda kotor, dan setelah dicuci dengan air tetap tidak terdapat noda
3.      Margarin : setelah campuran ditetes pada kertas saring dan kertas tulis tidak terdapat noda kotor, dan setelah dicuci dengan air tetap tidak terdapat noda kotor



BAB V
PEMBAHASAN

            Pada uji pertama yaitu Uji Kelarutan Minyak, uji ini bertujuan untuk mengamati sifat kelarutan minyak, disini kami menggunakan 5 tabung yang di dalamnya di isi dengan bahan yaitu aquadest, alkohol, eter, kloroform, Na2CO3 0,5%, dan minyak kelapa. Kemudian masing – masing tabung kami tambahkan dengan 2 tetes minyak kelapa setelah itu kami kocok hingga larutan tersebut homogen,dan hasil yang didapat yaitu pada tabung pertama, kedua dan ketiga, minyak tidak larut dan bahan uji, sedangkan pada tabung keempat dan kelima minyak larut, dimana pada tabung keempat dan kelima masing-masing berisi larutan Na2Co3 0,5 % dan Kloroform.
            Selanjutnya pada uji kedua yaitu Uji Keasaman Minyak yang bertujuan untuk melihat sifat keasaman minyak menggunakan kertas lakmus. Pada percobaan ini bahan yang kami gunakan yaitu minyak kelapa, margarin, dan mentega. Dimana bahan kami teteskan pada porselin tetes kemudian kami uji dengan menggunakan kertas lakmus ternyata hasil yang di dapat menyatakan bahwa minyak kelapa bersifat basa sendangkan mentega dan margarin bersifat asam.
            Uji yang keempat yaitu Uji Penyabunan Minyak. Uji ini bertujuan untuk mengetahui reaksi penyabunan yang sempurna. Pada uji ini bahan yang kami gunakan yaitu 5 ml minyak, 1,5 gr NaOH, 25 ml alcohol 95 %, dan 75 ml air. Setelah melakukan percobaan sesuai dengan  prosedur kerja ternyata hasil yang di dapat yaitu pada penambahan 15 gr NaOH dan 25 ml NaOH 95 %  larutan bewarna putih keruh dan minyak mengendap / tidak tercampur dengan larutan, kemudian selama pemanasan 15 menit warna berubah menjadi kuning menggumpal/membeku lalu setelah ditambahkan 25 ml air dipanaskan hingga semua sabun larut dalam air warna berubah menjadi putih keruh dan berbusa
            Selanjutnya pada Uji Noda, bahan yang diuji ialah minyak kelapa sawit margarin dan mentega, pada minyak kelapa terdapat noda dikertas saring, sedangkan pada kertas tulis tidak terdapat, dan pada margarin dan mentega, tidak terdapa noda pada kertas saring dan kertas tulis, setelah dicuci dengan air, masih tidak terdapat nod




BAB VI
PENUTUP

6.1  Kesimpulan
1.      Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar
2.      Untuk menentukan sifat asam basa minyak yaitu adalah dengan menggunakan kertas lakmus(pH)
3.      Dengan memberikan beberapa tetesan larutan iodium   sehingga terbentuk warna merah yang pekat , Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu sama lain
4.      Margarin adalah lipida yang tak dapat disaponifikasikan yang berarti bahwa hidrolisis alkali tak menghasilkan sabun.
5.      Dengan menggunakan kertas saring dan kertas tulis yang di gunakan sebagai alat untuk mengetahui bentuk dari noda minyak tersebut.

6.2  Saran
Sebaiknya ketika praktikum, harus dilakukan dengan baik dan sangat hati-hati, agar mendapatkan hasil yang maksimal








DAFTAR PUSTAKA
Lechninger, A. 1982. Dasar-dasar Biokimia.Terjemahan Maggy                 Thenawidjaya. Erlangga: Jakarta
Muchtadi, Tien R, dkk 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor: Alafabeta.
Poedjiadi, Anna dan F.M. Titin Supriyanti. 1994. Dasar-Dasar Biokomia.Jakarta: Universitas Indonesia.
Sartika.2009. Modul Praktikum Biokimia. Sukabumi : Universitas Muhammadiyah Sukabumi




JAWABAN PERTANYAAN


Jawab
1.                  Istilah “like dissolves like” berarti senyawa polar hanya akan larut
pada senyawa polar, dan senyawa nonpolar hanya akan larut dalam
senyawa non polar.
2.                  Karena eter dan kloroform merupakan pelarut non polar, dan minyak
hanya dapat larut didalam senyawa non polar. Sedangkan alkohol
merupakan pelarut polar.
3.                  Pada uji ketidakjenuhan minyak, karena air brom dapat mengadisi suatu
 ikatan rangkap.
4.                  Reaksi Safonifikasi
 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan Kimia Anorganik Pengenalan Alat-alat Laboratorium

Acara 1 : Pengenalan Alat-Alat Laboratorium BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang       Sebelum mulai melakukan pratikum d...