LAPORAN
PRAKTIKUM BIOKIMIA
Nama : Ihsanul Zikri
Npm : E1G014047
Prodi : Teknologi Industri
Pertanian
Kelompok : 2
Hari/Jam : Selasa 08.00-09.45
Tanggal :
Co-ass : 1. Luvi Nofita
2. Nurul Kahasanah
Dosen :
Devi silsia, Dra., M.si
Objek
praktikum : Uji Aktivitas
Enzim
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Enzim adalah golongan protein
yang paling banyak terdapat dalam sel hidup. Sekarang, kira-kira lebih dari
2000 enzim telah teridentifikasi, yang masing-masing berfungsi sebagai
katalisator reaksi kimia dalam sistem hidup. Enzim Amilase adalah suatu
komponen yang sangat penting saat proses pencernaan makanan. Tanpa adanya enzim
ini karbohidrat yang kita konsumsi tidak akan bisa berubah menjadi gula yang
nanti pada akhirnya diubah menjadi ATP yang sangat penting dalam metabolisme
makhluk hidup. Selain berperan dalam proses pencernaan amilase juga memiliki
banyak peranan penting lainnya baik yang bisa dimanfaatkan dalam bidang
industri, kesehatan maupun untuk pembuatan makanan Enzim terkadang membutuhkan
kofaktor untuk dapat melakukan aktivitasnya dengan baik. Kofaktor dapat berupa
senyawa organik dengan berat molekul cukup tinggi atau ion logam (besi,
magnesium, zinc, atau kalsium). Senyawa organik ini terkait pada bagian protein
enzim.
Berdasarkan jenis reaksi yang
dikatalisnya, enzim dapat dibagi menjadi 6 golongan, yaitu :
1.
Oksidoreduktase
2.
Tranferase
3.
Hidrolase
4.
Liase
5.
Isomerase
6.
Ligase
1.2 Tujuan Praktikum
1.
Mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim
2.
Membuktikan bahwa derajat keasaman (pH) mempengaruhi
aktivitas enzim
3.
Mengetahui konsentrasi enzim terhadap perombakan
substrat
4.
Mengetahui pengaruh konsentrasi substrat terhadap
aktivitas enzim
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Enzim
berasal dari kata in + zyme yang berarti sesuatu didalam
ragi.Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa enzim adalah suatu
protein yang berupa molekul – molekul besar, yang berat molekulnya adalah
ribuan. Sebagai contoh adalah enzim katalase berat molekulnya 248.000 sedang
enzim urese beratnya adalah 438.000.Pada enzim terdapat bagian protein yang
tidak tahan panas yaitu disebut dengan apoenzim, sedangkan bagian yang bukan
protein adalah bagian yang aktif dan diberi nama gugus prostetik, biasanya
berupa logam seperti besi, tembaga , seng atau suatu bahan senyawa organic yang
mengandung logam.Apoenzim dan gugus prostetik merupakan suatu kesatuanyang
disebut holoenzim, tetapi ada juga bagian enzim yang apoenzim dan gugus
prospetiknya tidak menyatu. Contoh koenzim adalah vitamin atau bagian vitamin
(misalnya : vitamin B1, B2, B6, niasin dan biotin).(Kartasapoetra, 1994)
Suatu
enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu. Kekhasan inilah ciri
suatu enzim. Ini sangat berbeda dengan katalis lain (bukan enzim) yang dapat
bekerja terhadap berbagai macam reaksi. Fungsi suatu enzim adalah sebagai
katalis untuk proses biokimia yang terjadi didalam sel maupun diluar sel. Suatu
enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih cepat dari pada
apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Jadi enzim dapat berfungsi
sebagai katlis yang sangat efisien, disamping itu mempunyai derajar kekhasan
yang tinggi. Seperti juga katalis lainnya, maka enzim dapat menurunkan energy
aktivitas suatu reaksi kimia. Reaksi kimia ada yang membutuhkan energy (energi
endorgani) dan ada pula yang menghasilkan energy atau mengeluarkan energy
(eksorgonik).( Poedjadi, 2006)
Kerja
enzim dipengaruhi oleh beberapa factor, terutama adalah substrat, suhu,
keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat
keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein yang dapat
mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah, diluar suhu atau pH
yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau struktur akan
mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama
sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah
molekul yang menurunkan ativasi enzim, sedangkan activator adalah yang
meningkatkan aktifitas enzim. Banyak obat dan racun adalah inhibitor
enzim. ( Hafiz Soewoto,2000)
Pengaruh
suhu terhadap enzim. Karena struktur protein menentukan aktivitas enzim, maka
jika struktur ini terganggu aktivitas akan berubah. Proses denaturasi protein
juga berlaku untuk protein-protein enzim dan bahan yang mendenaturasi adalah
sama. Misalnya enzim sering memperlihatkan kerapuhan akibat suhu. Jika
dipanaskan sehingga kurang lebih di atas 500C. Kebanyakan, tetapi tidak semua
enzim akan terdenaturasi. Denaturasi akibat suhu tinggi biasanya irreversible
karena gaya-gaya ikatan lemah yang penting rusak akibat meningkatnya getaran
termal komponen atau atom-atomnya, suatu fenomena yang merusak struktur tiga dimensi.
Pada kondisi yang tidak menyebabkan denaturasi, kebanyakan enzim menunjukkan
adanya suhu optimum dengan keadaan lainnya sama untuk mencapai aktivitas
optimal.(Montgomery et al,1983)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat Bahan
- Tabung reaksi -
Larutan Amilum 2%
- Penjepit tabung reaksi - Enzim Amilase (
saliva )
- Rak tabung reaksi - Larutan Iodium
- Pipet Ukur -
Pereksi Bennedict
- Gelas Kimia -
Larutan HCl 0,4% pH=1
- Alat Pemanas
3.2 Prosedur kerja
A.
Pengaruh Suhu terhadap Aktivitas Enzim
1. Menyediakan
5 tabung reaksi yang bersih dan kering. Mengisi masing-masing tabung dengan 2ml
larutan Amilum
2. Menambahkan
1ml enzim Amilase pada setiap tabung
3. Tabung
1, memasukkan kedalam gelas piala yang berisi es
Tabung
2, menyimpan pada suhu kamar
Tabung
3, memasukkan kedalam penangas air dengan suhu 37-40˚C
Tabung
4, memasukkan kedalam penangas air dengan suhu 75-80˚C
Tabung
5, memasukkan kedalam penangas air mendidih
4. Membiarkan
masing-masing tabung pada tempatnya selama 15 menit
5. Selanjutnya
menguji dengan larutan Iodium
6. Menguji
pula dengan pereaksi Bennedict
7. Mencatat
dan mengamati perubahan warna yang terjadi
B.
Pengaruh pH terhadap Aktivitas Enzim
1.
Menyediakan 3 tabung reaksi yang bersih,
kemudian mengisi tabung 1 dengan 2ml larutan HCl 0,4%, tabung 2 dengan 2ml
Aquadest, tabung 3 dengan 2ml Na2CO3 1%
2.
Menambahkan 2ml larutan amilum dan 1ml enzim
pada tiap tabung reaksi
3.
Mencampurkan sampai homogen, kemudian
membiarkan selama 15menit
4.
Selanjutnya, menguji dengan larutan Iodium dan
pereaksi Bennedict
5.
Mengamati dan mencatat perubahan warna yang
terjadi
C.
Pengaruh Konsentrasi Enzim terhadap Aktivitas Enzim
1.
Menyiapkan 3 tabung reaksi yang bersih,
kemudian pada tabung 1,2 dan 3 berturut-turut mengisi dengan enzim Amilase 0,5
ml, 1,0 ml, dan 1,5 ml
2.
Menambahkan larutan Amilum 2ml pada tiap-tiap
tabung
3.
Mencampurkan dengan baik, lalu membiarkan
selama 15menit
4.
Selanjutnya menguji dengan larutan Iodium dan
pereaksi Bennedict
5.
Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi
D.
Pengaruh Konsentrasi Substrat terhadap Aktivitas Enzim
1.
Menyiapkan 4 tabung reaksi yang bersih,
kemudian mengisi secara berturut-turut dengan larutan amilum 1ml, 2ml, 4ml, dan
6ml
2.
Menambahkan enzim amilase pada tiap-tiap tabung
3.
Mencampurkan dengan baik, lalu membiarkan
selama 15 menit
4.
Selanjutnya menguji dengan larutan Iodium dan
pereaksi Bennedict
5.
Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi
DAFTAR PUSTAKA
Montgomery,
R. R.L Cornay T.W, Spector, A.A. Biokimia
Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.
Kartasapoetra,a.g,
1994, Teknologi Penanganan Pasca
Panen, Rineka Cipta. Jakarta.
Poedjiadi, a., 2006, Dasar-Dasar Biokimia, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar