LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
MESIN DAN PERALATAN PADA INDUSTRI
RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL
OLEH
Nama
: Ihsanul Zikri
NPM
: E1G014047
Prodi
: Teknologi
Industri Pertanian
Kelompok
:
Koass
: Irfan Wardoyo
Dosen
: Ir. Meizul
Zuki. Msc
Objek Praktikum : Mesin Penggiling Cabe
LABORATORIUM
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang pesat sekarang ini, membuat kita untuk lebih membuka diri dalam
menerima perubahan-perubahan yang terjadi akibat kemajuan dan perkembangan
tersebut.
Dalam masa persaingan yang
sedemikian ketatnya sekarang ini, menyadari sumber daya manusia merupakan model
utama dalam suatu usaha, maka kualitas tenaga kerja harus dikembangkan dengan
baik. Jadi perusahaan atau instansi diharapkan memberikan kesempatan pada
mahasiswa/i untuk lebih mengenal dunia kerja dengan cara menerima mahasiswa/i
yang ingin mengadakan kegiatan praktek kerja lapangan.
Praktek kerja lapangan adalah
penerapan seorang mahasiswa/i pada dunia kerja nyata yang sesungguhnya, yang
bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan etika pekerjaan, serta untuk
mendapatkan kesempatan dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
ada kaitannya dengan kurikulum pendidikan.
Praktek Lapangan
dapat menjadi media promosi lembaga terhadap institusi kerja. Kualitas lembaga
perguruan tinggi dapat terukur dari kualitas para mahasiswa yang
melaksanakan praktek kerja lapangan tersebut. Selain itu praktek
lapangan juga dapat membantu institusi kerja untuk mendapatkan tenaga
kerja akademis yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang dimilikinya.
1.2 Tujuan Pendahuluan
1.
Praktikan
dapat mengetahui dan memahami penggunaan mesin dan peralatan dalam industri pertanian
2. Praktikan dapat mengetahui
peran mesin dan peralatan dalam upaya pencapaian tujuan industry pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cabe giling merupakan salah satu
olahan cabe merah yang banyak dijual di pasar-pasar. Cabe giling digunakan oleh
ibu rumah tangga maupun pedagang pangan karena praktis. Cabe giling diolahan
dengan menggunakan mesin dan penambahan bahan-bahan lain seperti garam, dan
sedikit air (Setiadi, 1987).
Mesin
penggiling cabe, mesin bekerja dengan mekanisme putaran motor dengan kecepatan
tinggi mencapai 1400 rpm yang digunakan untuk memutar mata pisau ganda didalam
tangki penampungan bahan yang akan digiling. Putaran yang sangat cepat pada
mata pisau mesin penggiling cabe dari Mesin mengakibatkan cabe yang akan
digiling menjadi hancur dan dilumatkan hingga halus. Hanya butuh waktu satu
hingga dua menit untuk menghaluskan cabe sebanyak 3-5 Liter. Setelah cabe
halus, kita hanya perlu membuka kenop pengunci tangki, lalu mengangkat pisau,
setelah itu mengangkat tangki untuk menuangkan bumbu. Mesin Penggiling cabe
dari Mesin dapat dioperasikan secara praktis, mudah, dan higienis. Selain itu,
penggilingan cabe dengan menggunakan Mesin Penggiling cabe dari Mesin tidak memerlukan
tambahan air saat cabe digiling sehingga cabe lebih pekat dan memiliki citarasa
yang lebih terjaga. ( Rahayu , 2000 ).
Mesin
penggiling ini berfungsi menggiling produk kering dan basah (+air). Giling Kering
: cabe kering, jagung, beras, kopi, kakao, lada, kedelai. Untuk hasil gilingan
yang lembut / halus penggilingan produk dilakukan secara berulang-ulang
sedangkan Giling Basah : tambahkan air secukupnya bersamaan proses penggilingan
cabe segar, bumbu, jahe, lengkuas,
tomat, dll. (Suryanti, 2007).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN DARI PRAKTIKUM
LAPANGAN
3.1 Nama Alat
Mesin Penggiling Cabe merk maksindo dengan
tipe 6J-180.
3.2 Spesifikasi Alat
Merk :
Pro-quip
Tipe :
EQ-7600
Mesin :
HONDA GX390 4 tak
Kapasitas tangki : 25 L
Kecepatan :
2800 rpm
Kapasitas :
20-30 kg/jam
Listrik :
750 watt (1 HP), 220 V
Dimensi :
75x37x93 cm
Lama mesin :
10 tahun
3.3 Fungsi Alat
Fungsi alat merk pro-quip
tipe EQ-7600 ini adalah sebagai alat penggiling cabe yang bertujuan untuk
menghaluskan cabe dalam kategori kasar atau halus. Dimana, tingkat kehalusan dari cabe yang
digiling dapat disesuaikan dengan mengatur batu grinda yang tersedia pada
mesin.
3.4 Prinsip dan Cara Kerja Alat
A. Prinsip
Kerja
Mesin
penggiling cabe ialah mesin yang digunakan untuk menghalus kan cabe, prinsip
kerja mesin ini menggunakan disk mill sebagai pemotong. Bahan baku berupa cabe
dimasukkan kedalam corong pemasukan dan digiling didalam gear box, lalu hasil
penggilingan keluar dari corong output.
B. Cara
Kerja
1.
Pencet
tombol saklar engine ke tombol on.
2.
Tarik
tali penghubung flywell yang berfungsi untukmemutarkan/menghidukan mesin.
3.
Atur
gas pada mesin sampai mesin beroperasi secara stabil.
4.
Masukkan
cabe yang telah di bersihkan dan di cuci ke dalam lubang pemasukan yang telah
dihubungkan dengan mesin.
5.
Biarkan
cabe masuk lubang pemasukan melewati corong, dengan bantuan balok kayu cabe
didorong agar cabe dapat masuk semua kedalam mesin.
6.
Cabe
hasil penggilingan akan keluar melalui lubang pengeluaran, dan hasil penggilingan
akan di tamping di wadah penampungan.
7.
Setelah
hasil penggilingan ditampung, mesin dimatikan atau tetap dilanjutkan bila masih
dibutuhkan untuk memproses penggilingan cabe.
3.5 Kapasitas Kerja Alat
Mesin yang digunakan industri rumah tangga ini adalah mesin
penggiling cabe ukuran kecil yang dapat digunakan untuk proses penggilingan
sebanyak 20 hingga 30 kg/ jam jika dioperasikan terus tanpa henti. Namun, dari
hasil pengamatan kami melalui wawancara kepada narasumber, kapasitas yang
digunakan saat melakukan penggilingan cabe masih dalam skala yang kecil. Hal
ini terjadi karena proses penggilingan disesuaikan dengan kebutuhan pembeli
cabe giling tersebut.
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
1.
Alat ini berfungsi untuk menghancurkan cabai hingga halus.
2.
Mesin ini sangat membantu dalam proses menggiling cabe, karena dengan
menggunakan mesin ini kita tidak terlalu
mengeluarkan tenaga yang cukup
besar.
4.2 SARAN
Menggiling dengan mesin
ini kurang bermutu nya kualitas cabai di bandingkan dengan mengiling secara
manual. Dan hal ini harus diperhatikan kan oleh badan penanggung jawab masalah
pangan.
DAFTAR PUSTAKA
Muchtadi, T.
R. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Alfabeta : Bandung
Rahayu, W.P. 2000. Aktivitas Antimikroba Bumbu Masakan Tradisional Hasil Olahan Industri
Terhadap Bakteri Patogen dan Perusak. Buletin Teknologi dan Industri
Pangan. Vol.XI, No.2
Suryanti,
2007. Membuat Aneka Olahan Cabai.
Penebar Swadaya. Jakarta
LAMPIRAN
A. GAMBAR
ALAT
Gambar 1. Mesin Penggiling Cabe
Tampak Samping
Gambar 2. Mesin Penggiling Cabe
Tampak Depan
B.
DOKUMENTASI ALAT YANG DIAMAT
23/11/2015
Gambar 3. Pemasukan Bahan (cabe) ke
dalam Mesin Penggiling Cabe
23/11/2015
Gambar 4. Bahan (cabe) yang telah
diberi garam mulai di olah dengan bantuan dorongan balok kayu ke Mesin
Penggiling Cabe
23/11/2015
Gambar 5. Hasil penggilingan cabe
menggunakan mesin penggiling cabe
23/11/2015
/
Gambar 6. Hasil penggilingan cabe
menggunakan mesin penggiling cabe
Gambar 7 . Praktikan dan Pemilik
Industri
Rumah Tangga Penggilingan Cabe
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
MESIN DAN PERALATAN PADA INDUSTRI
RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL
OLEH
Nama
: Ihsanul Zikri
NPM
: E1G014047
Prodi
: Teknologi
Industri Pertanian
Kelompok
: 3
Koass
: Irfan Wardoyo
Dosen
: Ir. Meizul
Zuki. Msc
Objek Praktikum : Mesin Pemarut Kelapa
LABORATORIUM
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kemajuan
teknologi mendorong industri untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk
menghadirkan mesin sebagai motor penggerak kegiatan industri. Terbukti bahwa
teknologi permesinan mampu mendongkrak kinerja industri. Teknologi permesinan
menghadirkan peningkatan produktivitas dan efisiensi secara signifikan.
Mesin
merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan modern sekarang ini.
Berkembangnya teknologi dalam kehidupan berefek juga terhadap perkembangan
teknologi pengolahan industri termasuk industri kecil dan industri besar.
Keefektifan dan keefisieanan dalam sistem kerja suatu mesin menyebabkan mesin
industri sangat di butuhkan dan di perlukan dalam perkembangannya.
Pengunaannya
dengan skala besar juga dapat menimbulkan efek yang sangat baik dalam laba yang
di hasilkan. Mesin mesin tersebut dapat di lakukan perakitan dalam usahnya
untuk mencapai produk tertentu tanpa mengeluarkan biaya yang menambah modal
atau dapat di katakan dapat menghemat dana pemilik mesin.
1.2
Tujuan
Praktikum
1.
Praktikan
dapat mengetahui dan memahami penggunaan mesin dan peralatan dalam industri pertanian
2. Praktikan dapat mengetahui
peran mesin dan peralatan dalam upaya pencapaian tujuan industry pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemerasan kelapa parut dengan ulir
tekan membutuhkan putaranlambat, agar ulir mendorong kelapa parut dengan
perlahan, sehingga proses pemerasan dapat berlangsung. Untuk mend apatkan
putaran yang kecil pada ulir tekan, digunakan 2 (dua) tingkat transmisi,
yaitu transmisi sabuk (belt) dan transmisi roda gigi gear box (Andi,2012).
Santan mengunakan sistem hydrolik
yaitu digunakan untuk pemerasan santan kelapa dengan sistem manual mengunakan
hidrolik. Body dari mesin tersebut terbuat dari stainsteel steel sehingga
hasil dari perasan santan tetap murni dan jernih. Cara kerjanya hasil
parutan santan dimasukkan dalam mesin, lalu hydrolik tersebut untuk menekan
hasil parutan, lalu operator dengan hydrolik untuk berjalannya pemerasan
santan. Mesin peras santan hydrolik ini akan memudahkan dalam pemerasan
santan dalam kapasitas yang cukup besar.Kekurangan dari mesin ini adalah
masih mengunakan SDM sebagai pemeras santan untuk memompa hydrolik, mesin
ini belum bisa memproduksi santan dalam sekala (Sularso, 1991).
Kelapa parut kering pada umumnya dibuat melalui serangkaian tahapan proses, dimana setiap tahapannya akan memberikan konstribusi terhadap mutu produk akhir dari kelapa parut kering yang dihasilkan. Permasalahan yang sering timbul dalam pembuatan kelapa parut kering adalah timbulnya warna dan bau yang menyimpang serta daya simpannya relative masih rendah, sedangkan warna kelapa parut kering yang diinginkan adalah putih alami dan tidak adanya bau tengik pada kelapa parut kering selama waktu tertentu sampai kelapa parut kering tersebut siap digunakan.Untuk itu perlu ditelaah secara cermat pada setiap tahapan proses pembuatan kelapa parut kering, yakni mulai dari preparasi (pra proses), proses
sampai pasca proses, sehingga didapat teknologi proses pembuatan kelapa parut kering yang mempunyai sifat-sifat yang lebih baik (bermutu) dan mempunyai daya simpan yang lebih tinggi (
Sukrisno, 1994 )
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM
LAPANGAN
3.1 Nama Alat
Mesin Pemarut Kelapa merk Honda dengan
tipe GX 160.
3.2 Spesifikasi Alat
Nama pemilik : Riko
Merk :
Honda
Tipe :
GX 160
Bahan
bakar : Bensin
Kapasitas tangki : 5 L
Kecepatan :
2800 RPM
Kapasitas :
200-300 Butir Kelapa \/Jam
Listrik :
750 Watt, 220 V
Dimensi :
312 x 362 x 346 mm
Lama mesin :
2 tahun
Harga mesin : Rp. 1.200.000
3.3 Fungsi Alat
Fungsi alat merk Honda GX
160 ini adalah sebagai alat pemarut kelapa yang bertujuan untuk memperkecil
bagian dan menghaluskan luas penampang pada kelapa.
3.4 Prinsip dan Cara Kerja Alat
A. Prinsip Kerja
Bahan baku berupa kelapa,
dimasukkan kedalam corong pemasukan yang berisi silinder parut, didalam
silinder parut kelapa dihaluskan dan mengeluarkan hasil akhir berupa
butiran-butiran halus dari kelapa. Selanjutnya hasil parut akan ditampung
diwadah penampungan.
B. Cara Kerja
1. Pencet tombol saklar engine ke
tombol on.
2. Tarik tali penghubung flywell yang
berfungsi untukmemutarkan/ menghidukan mesin yang mengakibatkan silinder parut
pada mesin akan berputar searah dengan putaran mesin.
3. Kelapa yang sudah dipisahkan antara
cangkang dan daging buahnya dimasukkan melalui lubang pemasukan yang berbentuk
silinder bergerigi (inlet parut).
4. Dengan sedikit tekanan atau sedikit
gaya dorong kelapa yang diparut akan menghasilkan kelapa parut yang keluar dari
corong pengeluaran yang berada di bawah mesin.
5. Kelapa hasil parutan akan keluar
melalui lubang pengeluaran, dan hasil parutan akan di tampung di wadah
penampungan.
6. Setelah hasil penggilingan
ditampung, mesin dimatikan atau tetap dilanjutkan bila masih dibutuhkan untuk
memproses kelapa parut.
3.5 Kapasitas Kerja Alat
Mesin yang digunakan industri rumah tangga ini adalah mesin
pemarut kelapa ukuran kecil yang dapat digunakan untuk proses penggilingan
sebanyak 200 hingga 300 butir/jam jika dioperasikan terus tanpa henti.
Namun, dari hasil pengamatan kami melalui wawancara kepada narasumber,
kapasitas yang digunakan saat melakukan penggilingan cabe masih dalam skala
yang kecil saja. Hal ini terjadi karena proses penggilingan disesuaikan dengan
kebutuhan pembeli kelapa parut tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1.
Mesin ini
digunakan untuk memarut kelapa secara otomatis / sebagai pemecah daging kelapa
supaya mudah untuk mengambil patinya dengan
bahan bakar bensin yang dapat digunakan untuk menggerakkan mesin.
Penggunaan
mesin kelapa parut yaitu dengan cara menghidupkan mesin, dan mengatur kecepatan
pemarut, lalu memasukkan butiran kelapa kedalam pemarut, dan didapatkan hasil
berupa ampas kelapa yang mengandung santan, dan akan diproses dalam pemerasan
santan.
2.
Peranan
mesin pemarut kelapa dibidang industri cukup membantu, karena untuk pemarutan
kelapa dalam skala yang besar, dapat meringankan pekerjaan dan mempercepat
waktu pengerjaan. Namun mesin jenis ini, terdapat banyak losses jika tidak ahli
dalam penggunaan nya. Karena akan banyak ampas yang terbuang oleh parutan yang
berputar.
4.2 Saran
Sebaiknya alat yang digunakan dikembangkan dalam skala yang
besar, karena kebutuhan akan kelapa parut sangat banyak, agar mendapatkan nilai
ekonomi yang lebih banyak.
DAFTAR
PUSTAKA
Andi. 2012 : Operasi Pengeringan
pada Pengolahan Hasil Pertanian, Jakarta : Mediyatama Sarana Perkaya.
Sukrisno,
Umar. 1994. Bagian-Bagian Merencana
Mesin Cetakan ke 4. Jakarta : Erlangga.
Sularso
dan Kiyokatsu. S. 1991. Dasar
Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin Parut. PT. Pradya Paramita:
Jakarta.
LAMPIRAN
A. Gambar Alat
Gambar
1. Mesin Pemarut Kelapa
B. Dokumentasi
Gambar 2. Kelapa yang siap parut dimasukkan kedalam corong
pemasukan
Gambar 3. Hasil pemarutan kelapa
berupa ampas
Gambar 4. Foto bersama Pemilik mesin
LAPORAN
PRAKTIKUM LAPANGAN
MESIN
DAN PERALATAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL
OLEH
Nama
: Ihsanul Zikri
Npm
: E1G014047
Prodi
: Teknologi
Industri Pertanian
Kelompok
: 3
Koass
: Irfan Wardoyo
Dosen
: Ir. Meizul
Zuki. Msc
Objek Praktikum : Mesin Pemeras Santan Kelapa
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Santan
kelapa merupakan cairan putih kental hasil ekstraksi dari kelapa yang
dihasilkan dari kelapa yang diparut dan kemudian diperas bersama air. Santan
mempunyai rasa lemak dan digunakan sebagai perasa yang menyedapkan masakan
menjadi gurih. Saat ini sudah terdapat mesin pemeras santan yang dalam
penggunaannya kelapa yang diparut tidak perlu dicampurkan dengan air dan pati
santan yang dihasilkan murni 100%. Saat ini juga banyak dijual santan instan
atau siap saji dengan cara pemakaiannya hanya menambahkan air lalu dimasak.
Santan
merupakan bentuk emulsi minyak dalam air dengan protein sebagai stabilisator
emulsi. Air sebagai pendispersi dan minyak sebagai fase terdispersi. Di dalam
sistem emulsi minyak air, protein membungkus butir-butir minyak dengan suatu
lapisan tipis sehingga butir-butir tersebut tidak dapat bergabung menjadi satu
fase kontinyu. Butir-butir minyak dapat bergabung menjadi satu fase kontinyu
jika sistem emulsi di pecah dengan jalan merusak protein sebagai pembungkus
butir-butir minyak. Dalam industri makanan, peran santan sangat penting baik
sebagai sumber gizi, penambahan aroma, cita rasa , flavour dan perbaikan
tekstur bahan pangan hasil olahan. Hal ini disebabkan karena santan mengandung
senyawa nonylmethylketon, dengan suhu yang tinggi akan menyebabkan bersifat
volatil dan menimbulkan bau yang enak.
1.2
Tujuan
Praktikum
1.
Praktikan
dapat mengetahui dan memahami penggunaan mesin dan peralatan dalam industri pertanian
2.
Praktikan
dapat mengetahui peran mesin dan peralatan dalam
upaya pencapaian tujuan industry pertanian.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Di
Indonesia, kelapa adalah salah satu komoditi yang menyatu dan akrab dengan
masyarakat Indonesia. Indonesia sendiri merupakan negara peringkat pertama
penghasil kelapa dengan kontribusi 27% dari seluruh kelapa dunia dan 33% dari
total produksi anggota Asia and Pacifik Coconut Community (APCC). Untuk itu
Indonesia mempunyai potensi cukup besar dalam peningkatan produk sampingan dari
kelapa (Balai Besar Industri Kimia, 1998).
Alat
Pemeras Santan
Penggunaan minyak kelapa
selain digunakan sebagai pengolah bahan makanan sehari-hari juga digunakan
sebagai bahan baku industri non pangan, sehingga peluang usaha pada bidang ini
sangat menjanjikan. Namun proses produksi minyak kelapa di derah pedesaan di
Indonesia yang serupa kondisinya dengan desa-desa di kecamatan Musuk kabupaten
Boyolali, kabupaten Demak, dan kabupaten Sragen masih dilakukan dengan cara
tradisional, terutama dalam proses pemerasan kelapa parut menjadi santan
kental, yaitu diperas dengan tangan atau diinjak-injak dengan kaki pada bak
khusus sambil disirami dengan air secara perlahan, sehingga kapasitas yang
dihasilkan hanya 7,2 kg/jam kelapa parut atau 3,6 liter/ jam santa kental (Setyamidjaja.
1991).
Proses
pemerasan tersebut dirasakan kurang efisien oleh karena itu perlu perbaikan
pemerasan secara mekanis, agar kapasitas santan kental persatuan waktu dapat
ditingkatkan dan pada akhirnya berdampak pada pemanfaatan bahan baku (buah
kelapa) yang ada menjadi optimal sehingga diharapkan dapat mendorong
perkembangan industri dalam bentuk komoditi lain, seperti industri santan awet (santan
instan), dan untuk meningkatkan peranan buah kelapa sebagai sumber pendapatan
daerah sehingga dapat menarik para penanam modal sebagai bapak angkat (
Sularso, 1999 ).
Mekanisasi
proses pemerasan tersebut perlu dilakukan karena proses pemerasan kelapa parut
yang dilakukan dengan cara tradisional selain pemborosan waktu, tenaga, juga
ditinjau dari segi kebersihan tidak memenuhi standar kesehatan. Untuk
memperbaiki proses pemerasan agar lebih efisien, yang dapat meningkatkan
kapasitas dan memenuhi standar kesehatan, maka mesin pemeras kelapa parut
dibuat dengan sistim ulir tekan (screw press) dan tenaga penggerak motor
listrik (Sukrisno, 1994 ).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM
LAPANGAN
3.1 Nama Alat
Mesin Pemeras Kelapa Merk Honda dengan
tipe PMF/Sep-150.
3.2 Spesifikasi Alat
Nama pemilik : Riko
Merk :
Honda
Tipe :
PMF/Sep-150
Bahan
bakar : Bensin
Kapasitas tangki : 5 L
Kapasitas :
30 kg/jam atau 50-80 liter/jam
Listrik :
1500 watt, 220V
Dimensi :
82x48x96 cm
Lama mesin :
1 tahun
Harga mesin : Rp. 16.000.000
3.3 Fungsi Alat
Fungsi
alat merk Honda PMF/Sep-150 ini adalah sebagai alat pemeras kelapa yang
bertujuan untuk mendapatkan air santankelapa murni.
3.4 Prinsip dan Cara Kerja Alat
A. Prinsip
Kerja
Prinsip kerja
mesin ini ialah menghasilkan santan dari bahan baku berupa ampas kelapa hasil
pemarutan kelapa. Bahan yang dimasukkan akan diperas didalam gear box dan akan
menghasilkan santan murni, lalu ampas dibuang dari saluran pembuangan.
B. Cara
Kerja
1.
Pencet
tombol saklar engine ke tombol on.
2.
Mesin
akan hidup, kemudian kelapa yangtelah diparut dimasukkan ke lubang pemasukan.
3.
Kelapa
akan masuk melewati katup untuk dapat disalurkan ke gear box.
4.
Di
gear box, kelapa parut akan diperas.
5.
Sehingga
santan akan keluar ke lubang pengeluaran, dan ampas dari kelapa parut akan
keluar melewati tempat pembuangan.
6.
Ampas
yang telah keluar di masukkan kembali ke lubang pemasukan. Hal ini dilakukan
agar didapatkan santan murni, perlakuan ini dilakukan sebanyak 3 kali, agar
santan pada kelapa parut habis.
7.
Santan yang keluar dari tempat pengeluaran
akan di tampung
di wadah penampungan.
8.
Setelah
hasil penggilingan ditampung, mesin dimatikan atau tetap dilanjutkan bila masih
dibutuhkan untuk memproses kelapa parut.
3.5 Kapasitas Kerja Alat
Mesin yang digunakan industri rumah tangga ini adalah mesin
pemerassantan kelapa ukuran kecil yang dapat digunakan untuk proses pemerasan sebanyak
30 kg/jam atau 50-80 butir/ jika dioperasikan terus tanpa henti. Namun,
dari hasil pengamatan kami melalui wawancara kepada narasumber, kapasitas yang
digunakan saat melakukan pemerasan kelapa dalam skala yang kecil saja. Hal ini
terjadi karena proses penggilingan disesuaikan dengan kebutuhan pembeli kelapa parut
tersebut.
3.6 Komponen-komponen pada Alat
1.
Corong pemasukan, untuk memasukkan bahan
ke gear box.
2.
Katup, untuk menyalurkan bahan ke gear
box.
3.
Pisau, untuk menghancurkan dan mengecilkan
bahan.
4.
Gear box, untuk tempat pengecilan ukuran
bahan.
5.
Mata pisau, untuk mengecilkan ukuran bahan
yang masuk kedalam gear box.
6.
Corong pengeluaran, untuk tempat pengeluaran
bahan hasil pengecilan ukuran.
7.
Dynamo, untuk penyalur energi yang berasal
dari listrik menuju spanbel.
8.
Spanbel, untuk mengeluarkan energi atau
sumber energi sehingga kipas putar pada gear box dapat berputar.
9.
Gear, untuk memutarkan spanbel.
10. Pesak,
untuk mengendalikan maju mundur cakram tetap.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Penggunaan mesin pemeras kelapa ini
ternyata mudah, dan tidak terlalu memerlukan tenaga pengguna. Namun juga harus
berhati-hati dalam penggunaannya.
2. Penggunaan mesin pemeras ini didalam
industri pertanian sangat membantu, karena kebutuhan akan minyak kelapa sangat
tinggi. Pemerasan santan dengan mesin ini dapat menyingkat waktu proses dan
hasil akhir yang didapat tidak tercampur dengan limbah. Dan dalam skala yang
besar mesin ini juga mendukung. Hanya dibutuhkan penambahan ukuran saja.
4.2 Saran
Sebaiknya
mesin ini harus dikembangkan kedalam skala yang besar, karena kebutuhan akan
santan sangat banyak, dan akan menghasilkan nilai ekonomi yang cukup tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Balai Besar Industri
Kimia. 1998. Alat Pengolah Sabut
Kelapa. Jakarta
Setyamidjaja,
Djoehana. 1991. Bertanam Kelapa
: Budidaya dan Pengolahannya.Kanisius. Yogyakarta
Sularso
dan Kiyokatsu. S. 1999. Dasar
Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Cetakan ke II. Jakarta : PT.
Pradya Paramita
Sukrisno,
Umar. 1994. Bagian-Bagian Merencana
Mesin Cetakan ke 4. Jakarta : Erlangga
LAMPIRAN
A. GAMBAR MESIN
02/12/2015
Gambar 1. Mesin Pemeras Kelapa
B. DOKUMENTASI ALAT YANG DIAMATI
02/12/2015
Gambar
2. Praktikan dan Pemilik Industri Rumah Tangga Pemeras Kelapa
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
MESIN DAN PERALATAN PADA INDUSTRI
RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL
OLEH
Nama
: Ihsanul Zikri
Npm
: E1G014047
Prodi
: Teknologi
Industri Pertanian
Kelompok
:
Koass
: Irfan Wardoyo
Dosen
: Ir. Meizul
Zuki. Msc
Objek Praktikum : Mesin Pemeras Sari Tebu
LABORATORIUM
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kemajuan
teknologi mendorong industri untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk
menghadirkan mesin sebagai motor penggerak kegiatan industri. Terbukti bahwa
teknologi permesinan mampu mendongkrak kinerja industri. Teknologi permesinan
menghadirkan peningkatan produktivitas dan efisiensi secara signifikan.
Mesin
merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan modern sekarang ini.
Berkembangnya teknologi dalam kehidupan berefek juga terhadap perkembangan
teknologi pengolahan industri termasuk industri kecil dan industri besar.
Keefektifan dan keefisieanan dalam sistem kerja suatu mesin menyebabkan mesin
industri sangat di butuhkan dan di perlukan dalam perkembangannya.
Pengunaannya
dengan skala besar juga dapat menimbulkan efek yang sangat baik dalam laba yang
di hasilkan. Mesin mesin tersebut dapat di lakukan perakitan dalam usahnya
untuk mencapai produk tertentu tanpa mengeluarkan biaya yang menambah modal
atau dapat di katakan dapat menghemat dana pemilik mesin.
1.2
Tujuan
Praktikum
1.
Praktikan
dapat mengetahui dan memahami penggunaan mesin dan peralatan dalam industri pertanian
2.
Praktikan
dapat mengetahui peran mesin dan peralatan dalam
upaya pencapaian tujuan industry pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hasil yang diperoleh dari perancangan
dan pembuatan mesin pemeras tebu ini adalah tenaga dan waktu yang sudah
dipakai lebih efisien dan pada pemrosesan tebu lebih lebih cepat dari pada yang
dipakai sebelumnya secara manualTebu tersebut kulitnya tanpa dikelupas dan tebu
dibelah menjadi 2 (dua) langsung dimasukkan ke dalam roller kemudian tebu
tersebut keluarnya menjadi ampas dan airnya ke bawah lewat corong keluar.
Kesimpulan yang di dapat dari hasil pengujian mesin pemeras tebu ini adalah
sistem kerjanya yang menggunakan mesin penggerak listrik dan proses vii
kerjanya pada tenaga dan waktu yang dibutuhkan dalam pemerasan tebu ini lebih
cepat dalam kerjanya( Siswoputranto.1997)
Mesin
pemeras tebu memiliki struktur yang kompak dan konformasi, operasi yang
sederhana, mudah dibersihkan. Mesin Pemeras Tebu baja stainless, perlindungan
korosi, karat pelapisan hambatan, mengasuransikan sanitasi. Mesin pemeras tebu
menghemat listrik, kebisingan rendah, efisien tinggi, dalam ukuran kecil, mudah
bergerak. Mesin Pemeras Tebu memisahkan ampas
secara otomatis terpisah dari mesin anda akan mendapatkan jus secara cepat dan
bersih. Selain itu mesin pemeras tebu ini dapat menekan buah-buahan dan sayuran
segar lainnya. Adapun spesifikasinya mesin pemeras tebu ialah
sebagai berikut (Khasani.1990)
Alat pemeras tebu untuk diambil sarinya/airnya terbuat dari stainlessteel sehingga sangat hygienis buatan china dengan standar iso maka kualitas jelas
terjamin,fabrikandapat digerakan dengan mesin bensin maupun elektro motor
maupun manual sari tebu yang
dihasilkan banyak karena kerja /roll pemeras yg didesain sangat presisi
(Wati,2013)
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM
LAPANGAN
3.1 Nama Alat
Mesin
Penghasil Sari Tebu Merk Maksindo dengan tipe MF-160 B.
3.2 Spesifikasi Alat
Nama pemilik :
Hermanto
Merk :
Maksindo
Tipe :
MF-160 B
Bahan bakar : Bensin
Kapasitas tangki :
5 L
Kapasitas :
300-350 kg/jam
Listrik : 750
watt, 220V
Dimensi : 46 x
39 x 90.5 cm
Lama mesin : 5 tahun
3.3 Fungsi Alat
Fungsi alat merk Maksindo
dengan tipe MF-160 B ini adalah sebagai penggiling tebu atau pemeras tebu yang
bertujuan untuk mendapatkan sari tebu murni.
3.4 Prinsip dan Cara Kerja Alat
A. Prinsip
Kerja
Prinsip kerja
mesin penggerus tebu ini ialah untuk menghasilkan sari tebu, dari batangan
tebu. Mesin ini bekerja dengan menggiling batang tebu sampai kering. Bahan baku
berupa batang tebu, dimasukkan kedalam mesin penggerus untuk mengeluarkan sari
tebu, dan sari tebu yang keluar berupa air ditampung didalam penampungan dan
kemudian sari tebu siap disajikan.
B. Cara
Kerja
1.
Pencet
tombol saklar engine ke tombol on.
2.
Tarik
tali penghubung flywell yang berfungsi untukmemutarkan/menghidukan mesin.
3.
Atur
gas pada mesin sampai mesin beroperasi secara stabil.
4.
Masukkan
tebu yang tellah di kupas ke lubang pemasukan mesin.
5.
Mesin
akan menggiling tebu dan mengeluarkan sari tebu yang di tampung di wadah
penampungan.
6.
Setelah
hasil penggilingan ditampung, mesin dimatikan atau tetap dilanjutkan bila masih
dibutuhkan untuk memproses penggilingan cabe.
3.5 Kapasitas Kerja Alat
Mesin yang digunakan industri rumah tangga ini adalah mesin
penmeras tebu untuk didapatkan sarinya ukuran kecil yang dapat digunakan untuk
proses pemerasan sebanyak 300-350 kg/jam jika dioperasikan terus tanpa
henti. Namun, dari hasil pengamatan kami melalui wawancara kepada narasumber,
kapasitas yang digunakan saat melakukan pemerasan kelapa dalam skala yang kecil
saja. Hal ini terjadi karena proses penggilingan disesuaikan dengan kebutuhan pembeli
sari tebu tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Mesin penggiling tebu ialah mesin yang digunakan industri
kecil untuk membuat minuman sari tebu. Penggunaan mesin ini sangat mudah,
karena tidak memerlukan tenaga yang extra untuk penggunaan nya.
Peranan mesin ini dibidang industri kecil sangat
berpengaruh. Namun untuk skala yang besar, harus diperlukan mesin penggiing
yang lebih besar dan wadah penampungan yang besar juga.
4.2
Saran
Mesin penggiling tebu ialah mesin yang digunakan untuk
memeras sari tebu, dan kemudian sari tebu dapat dikonsumsi sebagai minuman yang
bernutrisi.
DAFTAR PUSTAKA
Khasani, Ali.
1990. Cara kerja mesin peras tebu untuk
industri kecil. Bandung
Siswoputranto,
M. 1997. Prinsip dan Cara kerja mesin
pemeras. Surabaya
Wati,
Erlina. 2013. Mesin dan alat industri
kecil. Bogor
LAMPIRAN
A. Gambar Alat
02/12/2015
Gambar 1. Mesin Pemeras Sari Tebu
B. Dokumentasi
02/12/2015
Gambar 2. Praktikan dan Pemilik
Industri Rumah Tangga Pemeras Sari Tebu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar