Minggu, 22 Mei 2016

laporan praktikum mesin dan peralatan

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
MESIN DAN PERALATAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL
OLEH
Nama                           : Ihsanul Zikri
NPM                           : E1G014047
Prodi                           : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok                   :
Koass                          : Irfan Wardoyo
Dosen                          : Ir. Meizul Zuki. Msc
Objek Praktikum         : Mesin Penggiling Cabe

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekarang ini, membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi akibat kemajuan dan perkembangan tersebut.
Dalam masa persaingan yang sedemikian ketatnya sekarang ini, menyadari sumber daya manusia merupakan model utama dalam suatu usaha, maka kualitas tenaga kerja harus dikembangkan dengan baik. Jadi perusahaan atau instansi diharapkan memberikan kesempatan pada mahasiswa/i untuk lebih mengenal dunia kerja dengan cara menerima mahasiswa/i yang ingin mengadakan kegiatan praktek kerja lapangan.
            Praktek kerja lapangan adalah penerapan seorang mahasiswa/i pada dunia kerja nyata yang sesungguhnya, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan etika pekerjaan, serta untuk mendapatkan kesempatan dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ada kaitannya dengan kurikulum pendidikan.
      Praktek Lapangan dapat menjadi media promosi lembaga terhadap institusi kerja. Kualitas lembaga perguruan tinggi dapat terukur dari kualitas para mahasiswa yang melaksanakan praktek kerja lapangan tersebut. Selain itu praktek lapangan juga dapat membantu institusi kerja untuk mendapatkan tenaga kerja akademis yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang dimilikinya.

1.2  Tujuan Pendahuluan
1.      Praktikan dapat mengetahui dan memahami penggunaan mesin dan peralatan dalam industri pertanian
2.      Praktikan dapat mengetahui peran mesin dan peralatan dalam upaya pencapaian tujuan industry pertanian.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Cabe giling merupakan salah satu olahan cabe merah yang banyak dijual di pasar-pasar. Cabe giling digunakan oleh ibu rumah tangga maupun pedagang pangan karena praktis. Cabe giling diolahan dengan menggunakan mesin dan penambahan bahan-bahan lain seperti garam, dan sedikit air (Setiadi, 1987).
Mesin penggiling cabe, mesin bekerja dengan mekanisme putaran motor dengan kecepatan tinggi mencapai 1400 rpm yang digunakan untuk memutar mata pisau ganda didalam tangki penampungan bahan yang akan digiling. Putaran yang sangat cepat pada mata pisau mesin penggiling cabe dari Mesin mengakibatkan cabe yang akan digiling menjadi hancur dan dilumatkan hingga halus. Hanya butuh waktu satu hingga dua menit untuk menghaluskan cabe sebanyak 3-5 Liter. Setelah cabe halus, kita hanya perlu membuka kenop pengunci tangki, lalu mengangkat pisau, setelah itu mengangkat tangki untuk menuangkan bumbu. Mesin Penggiling cabe dari Mesin dapat dioperasikan secara praktis, mudah, dan higienis. Selain itu, penggilingan cabe dengan menggunakan Mesin Penggiling cabe dari Mesin tidak memerlukan tambahan air saat cabe digiling sehingga cabe lebih pekat dan memiliki citarasa yang lebih terjaga. ( Rahayu , 2000 ).
Mesin penggiling ini berfungsi menggiling produk kering dan basah (+air). Giling Kering : cabe kering, jagung, beras, kopi, kakao, lada, kedelai. Untuk hasil gilingan yang lembut / halus penggilingan produk dilakukan secara berulang-ulang sedangkan Giling Basah : tambahkan air secukupnya bersamaan proses penggilingan cabe segar, bumbu,  jahe, lengkuas, tomat, dll. (Suryanti, 2007).



BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN DARI PRAKTIKUM LAPANGAN

3.1  Nama Alat
Mesin Penggiling Cabe merk maksindo dengan tipe 6J-180.

3.2  Spesifikasi Alat
Merk                           : Pro-quip
Tipe                            : EQ-7600
Mesin                          : HONDA GX390 4 tak
Kapasitas tangki         : 25 L
Kecepatan                   : 2800 rpm
Kapasitas                    : 20-30 kg/jam
Listrik                         : 750 watt (1 HP), 220 V
Dimensi                      : 75x37x93 cm
Lama mesin                : 10 tahun

3.3  Fungsi Alat
Fungsi alat merk pro-quip tipe EQ-7600 ini adalah sebagai alat penggiling cabe yang bertujuan untuk menghaluskan cabe dalam kategori kasar atau halus. Dimana, tingkat kehalusan dari cabe yang digiling dapat disesuaikan dengan mengatur batu grinda yang tersedia pada mesin.

3.4  Prinsip dan Cara Kerja Alat
A.    Prinsip Kerja
Mesin penggiling cabe ialah mesin yang digunakan untuk menghalus kan cabe, prinsip kerja mesin ini menggunakan disk mill sebagai pemotong. Bahan baku berupa cabe dimasukkan kedalam corong pemasukan dan digiling didalam gear box, lalu hasil penggilingan keluar dari corong output.
B.     Cara Kerja
1.         Pencet tombol saklar engine ke tombol on.
2.         Tarik tali penghubung flywell yang berfungsi untukmemutarkan/menghidukan mesin.
3.         Atur gas pada mesin sampai mesin beroperasi secara stabil.
4.         Masukkan cabe yang telah di bersihkan dan di cuci ke dalam lubang pemasukan yang telah dihubungkan dengan mesin.
5.         Biarkan cabe masuk lubang pemasukan melewati corong, dengan bantuan balok kayu cabe didorong agar cabe dapat masuk semua kedalam mesin.
6.         Cabe hasil penggilingan akan keluar melalui lubang pengeluaran, dan hasil penggilingan akan di tamping di wadah penampungan.
7.         Setelah hasil penggilingan ditampung, mesin dimatikan atau tetap dilanjutkan bila masih dibutuhkan untuk memproses penggilingan cabe.

3.5  Kapasitas Kerja Alat
Mesin yang digunakan industri rumah tangga ini adalah mesin penggiling cabe ukuran kecil yang dapat digunakan untuk proses penggilingan sebanyak 20 hingga 30 kg/ jam jika dioperasikan terus tanpa henti. Namun, dari hasil pengamatan kami melalui wawancara kepada narasumber, kapasitas yang digunakan saat melakukan penggilingan cabe masih dalam skala yang kecil. Hal ini terjadi karena proses penggilingan disesuaikan dengan kebutuhan pembeli cabe giling tersebut.











BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
1. Alat ini berfungsi untuk menghancurkan cabai hingga halus.
2. Mesin ini sangat membantu dalam proses menggiling cabe, karena dengan
    menggunakan mesin ini kita tidak terlalu mengeluarkan tenaga yang cukup 
    besar.

4.2 SARAN
Menggiling dengan mesin ini kurang bermutu nya kualitas cabai di bandingkan dengan mengiling secara manual. Dan hal ini harus diperhatikan kan oleh badan penanggung jawab masalah pangan.



DAFTAR PUSTAKA



Muchtadi, T. R. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Alfabeta : Bandung

Rahayu, W.P. 2000. Aktivitas Antimikroba Bumbu Masakan Tradisional Hasil Olahan Industri Terhadap Bakteri Patogen dan Perusak. Buletin Teknologi dan Industri Pangan. Vol.XI, No.2

Suryanti, 2007. Membuat Aneka Olahan Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta



LAMPIRAN

A.    GAMBAR ALAT

Gambar 1. Mesin Penggiling Cabe Tampak Samping


Gambar 2. Mesin Penggiling Cabe Tampak Depan




B.     DOKUMENTASI ALAT YANG DIAMAT















23/11/2015

Gambar 3. Pemasukan Bahan (cabe) ke dalam Mesin Penggiling Cabe















23/11/2015

Gambar 4. Bahan (cabe) yang telah diberi garam mulai di olah dengan bantuan dorongan balok kayu ke Mesin Penggiling Cabe
















23/11/2015

Gambar 5. Hasil penggilingan cabe menggunakan mesin penggiling cabe


















23/11/2015
/
Gambar 6. Hasil penggilingan cabe menggunakan mesin penggiling cabe


Gambar 7 . Praktikan dan Pemilik Industri
Rumah Tangga Penggilingan Cabe



LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
MESIN DAN PERALATAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL
OLEH
Nama                           : Ihsanul Zikri
NPM                           : E1G014047
Prodi                           : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok                   : 3
Koass                          : Irfan Wardoyo
Dosen                          : Ir. Meizul Zuki. Msc
Objek Praktikum         : Mesin Pemarut Kelapa

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Kemajuan teknologi mendorong industri untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk menghadirkan mesin sebagai motor penggerak kegiatan industri. Terbukti bahwa teknologi permesinan mampu mendongkrak kinerja industri. Teknologi permesinan menghadirkan peningkatan produktivitas dan efisiensi secara signifikan.
Mesin merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan modern sekarang ini. Berkembangnya teknologi dalam kehidupan berefek juga terhadap perkembangan teknologi pengolahan industri termasuk industri kecil dan industri besar. Keefektifan dan keefisieanan dalam sistem kerja suatu mesin menyebabkan mesin industri sangat di butuhkan dan di perlukan dalam perkembangannya.
Pengunaannya dengan skala besar juga dapat menimbulkan efek yang sangat baik dalam laba yang di hasilkan. Mesin mesin tersebut dapat di lakukan perakitan dalam usahnya untuk mencapai produk tertentu tanpa mengeluarkan biaya yang menambah modal atau dapat di katakan dapat menghemat dana pemilik mesin.

1.2    Tujuan Praktikum
1.      Praktikan dapat mengetahui dan memahami penggunaan mesin dan peralatan dalam industri pertanian
2.      Praktikan dapat mengetahui peran mesin dan peralatan dalam upaya pencapaian tujuan industry pertanian.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pemerasan kelapa parut dengan ulir tekan membutuhkan putaranlambat, agar ulir mendorong kelapa parut dengan perlahan, sehingga proses pemerasan dapat berlangsung. Untuk mend apatkan putaran yang kecil pada ulir tekan, digunakan 2 (dua) tingkat transmisi, yaitu transmisi sabuk (belt) dan transmisi roda gigi gear box (Andi,2012).
Santan mengunakan sistem hydrolik yaitu digunakan untuk pemerasan santan kelapa dengan sistem manual mengunakan hidrolik. Body dari  mesin tersebut terbuat dari stainsteel steel sehingga hasil dari perasan santan tetap  murni dan jernih. Cara kerjanya hasil parutan santan dimasukkan dalam mesin, lalu hydrolik tersebut untuk menekan hasil parutan, lalu operator dengan hydrolik untuk berjalannya pemerasan santan. Mesin peras santan hydrolik ini akan memudahkan dalam pemerasan santan dalam kapasitas yang cukup besar.Kekurangan dari mesin ini adalah masih mengunakan SDM sebagai pemeras santan untuk memompa hydrolik, mesin ini belum bisa memproduksi santan dalam sekala (Sularso, 1991).
Kelapa parut kering pada umumnya dibuat melalui serangkaian tahapan proses, dimana setiap tahapannya akan memberikan konstribusi terhadap mutu produk akhir dari kelapa parut kering yang dihasilkan. Permasalahan yang sering timbul dalam pembuatan kelapa parut kering adalah timbulnya warna dan bau yang menyimpang serta daya simpannya relative masih rendah, sedangkan warna kelapa parut kering yang diinginkan adalah putih alami dan tidak adanya bau tengik pada kelapa parut kering selama waktu tertentu sampai kelapa parut kering tersebut siap digunakan.Untuk itu perlu ditelaah secara cermat pada setiap tahapan proses pembuatan kelapa parut kering, yakni mulai dari preparasi (pra proses), proses sampai pasca proses, sehingga didapat teknologi proses pembuatan kelapa parut kering yang mempunyai sifat-sifat yang lebih baik (bermutu) dan mempunyai daya simpan yang lebih tinggi ( Sukrisno, 1994 )


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM LAPANGAN

3.1 Nama Alat
Mesin Pemarut Kelapa merk Honda dengan tipe GX 160.

3.2 Spesifikasi Alat
Nama pemilik             : Riko
Merk                           : Honda
Tipe                            : GX 160
Bahan bakar                : Bensin
Kapasitas tangki         : 5 L
Kecepatan                   : 2800 RPM
Kapasitas                    : 200-300 Butir Kelapa \/Jam
Listrik                         : 750 Watt, 220 V
Dimensi                      : 312 x 362 x 346 mm
Lama mesin                : 2 tahun
Harga mesin                : Rp. 1.200.000

3.3 Fungsi Alat
Fungsi alat merk Honda GX 160 ini adalah sebagai alat pemarut kelapa yang bertujuan untuk memperkecil bagian dan menghaluskan luas penampang pada kelapa.

3.4 Prinsip dan Cara Kerja Alat
A. Prinsip Kerja
Bahan baku berupa kelapa, dimasukkan kedalam corong pemasukan yang berisi silinder parut, didalam silinder parut kelapa dihaluskan dan mengeluarkan hasil akhir berupa butiran-butiran halus dari kelapa. Selanjutnya hasil parut akan ditampung diwadah penampungan.


B. Cara Kerja
1.    Pencet tombol saklar engine ke tombol on.
2.    Tarik tali penghubung flywell yang berfungsi untukmemutarkan/ menghidukan mesin yang mengakibatkan silinder parut pada mesin akan berputar searah dengan putaran mesin.
3.    Kelapa yang sudah dipisahkan antara cangkang dan daging buahnya dimasukkan melalui lubang pemasukan yang berbentuk silinder bergerigi (inlet parut).
4.    Dengan sedikit tekanan atau sedikit gaya dorong kelapa yang diparut akan menghasilkan kelapa parut yang keluar dari corong pengeluaran yang berada di bawah mesin.
5.    Kelapa hasil parutan akan keluar melalui lubang pengeluaran, dan hasil parutan akan di tampung di wadah penampungan.
6.    Setelah hasil penggilingan ditampung, mesin dimatikan atau tetap dilanjutkan bila masih dibutuhkan untuk memproses kelapa parut.

3.5 Kapasitas Kerja Alat
Mesin yang digunakan industri rumah tangga ini adalah mesin pemarut kelapa ukuran kecil yang dapat digunakan untuk proses penggilingan sebanyak 200 hingga 300 butir/jam jika dioperasikan terus tanpa henti. Namun, dari hasil pengamatan kami melalui wawancara kepada narasumber, kapasitas yang digunakan saat melakukan penggilingan cabe masih dalam skala yang kecil saja. Hal ini terjadi karena proses penggilingan disesuaikan dengan kebutuhan pembeli kelapa parut tersebut.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1  Kesimpulan
1.      Mesin ini digunakan untuk memarut kelapa secara otomatis / sebagai pemecah daging kelapa supaya mudah untuk mengambil patinya dengan bahan bakar bensin yang dapat digunakan untuk menggerakkan mesin.
Penggunaan mesin kelapa parut yaitu dengan cara menghidupkan mesin, dan mengatur kecepatan pemarut, lalu memasukkan butiran kelapa kedalam pemarut, dan didapatkan hasil berupa ampas kelapa yang mengandung santan, dan akan diproses dalam pemerasan santan.
2.      Peranan mesin pemarut kelapa dibidang industri cukup membantu, karena untuk pemarutan kelapa dalam skala yang besar, dapat meringankan pekerjaan dan mempercepat waktu pengerjaan. Namun mesin jenis ini, terdapat banyak losses jika tidak ahli dalam penggunaan nya. Karena akan banyak ampas yang terbuang oleh parutan yang berputar.

4.2  Saran
Sebaiknya alat yang digunakan dikembangkan dalam skala yang besar, karena kebutuhan akan kelapa parut sangat banyak, agar mendapatkan nilai ekonomi yang lebih banyak.


DAFTAR PUSTAKA

Andi. 2012 : Operasi Pengeringan pada Pengolahan Hasil Pertanian, Jakarta : Mediyatama Sarana Perkaya.

Sukrisno, Umar. 1994. Bagian-Bagian Merencana Mesin Cetakan ke 4. Jakarta : Erlangga.
Sularso dan Kiyokatsu. S. 1991. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin Parut.  PT. Pradya Paramita: Jakarta.



LAMPIRAN


A.    Gambar Alat










Gambar 1. Mesin Pemarut Kelapa

B.     Dokumentasi












Gambar 2. Kelapa yang siap parut dimasukkan kedalam corong pemasukan









Gambar 3. Hasil pemarutan kelapa berupa ampas







Gambar 4. Foto bersama Pemilik mesin




LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
MESIN DAN PERALATAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL

foto (7).jpeg
OLEH
Nama                           : Ihsanul Zikri
Npm                            : E1G014047
Prodi                           : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok                   : 3
Koass                          : Irfan Wardoyo
Dosen                          : Ir. Meizul Zuki. Msc
Objek Praktikum         : Mesin Pemeras Santan Kelapa


LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Santan kelapa merupakan cairan putih kental hasil ekstraksi dari kelapa yang dihasilkan dari kelapa yang diparut dan kemudian diperas bersama air. Santan mempunyai rasa lemak dan digunakan sebagai perasa yang menyedapkan masakan menjadi gurih. Saat ini sudah terdapat mesin pemeras santan yang dalam penggunaannya kelapa yang diparut tidak perlu dicampurkan dengan air dan pati santan yang dihasilkan murni 100%. Saat ini juga banyak dijual santan instan atau siap saji dengan cara pemakaiannya hanya menambahkan air lalu dimasak.
Santan merupakan bentuk emulsi minyak dalam air dengan protein sebagai stabilisator emulsi. Air sebagai pendispersi dan minyak sebagai fase terdispersi. Di dalam sistem emulsi minyak air, protein membungkus butir-butir minyak dengan suatu lapisan tipis sehingga butir-butir tersebut tidak dapat bergabung menjadi satu fase kontinyu. Butir-butir minyak dapat bergabung menjadi satu fase kontinyu jika sistem emulsi di pecah dengan jalan merusak protein sebagai pembungkus butir-butir minyak. Dalam industri makanan, peran santan sangat penting baik sebagai sumber gizi, penambahan aroma, cita rasa , flavour dan perbaikan tekstur bahan pangan hasil olahan. Hal ini disebabkan karena santan mengandung senyawa nonylmethylketon, dengan suhu yang tinggi akan menyebabkan bersifat volatil dan menimbulkan bau yang enak.

1.2    Tujuan Praktikum
1.      Praktikan dapat mengetahui dan memahami penggunaan mesin dan peralatan dalam industri pertanian
2.      Praktikan dapat mengetahui peran mesin dan peralatan dalam upaya pencapaian tujuan industry pertanian.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Di Indonesia, kelapa adalah salah satu komoditi yang menyatu dan akrab dengan masyarakat Indonesia. Indonesia sendiri merupakan negara peringkat pertama penghasil kelapa dengan kontribusi 27% dari seluruh kelapa dunia dan 33% dari total produksi anggota Asia and Pacifik Coconut Community (APCC). Untuk itu Indonesia mempunyai potensi cukup besar dalam peningkatan produk sampingan dari kelapa (Balai Besar Industri Kimia, 1998).
Alat Pemeras Santan
Penggunaan minyak kelapa selain digunakan sebagai pengolah bahan makanan sehari-hari juga digunakan sebagai bahan baku industri non pangan, sehingga peluang usaha pada bidang ini sangat menjanjikan. Namun proses produksi minyak kelapa di derah pedesaan di Indonesia yang serupa kondisinya dengan desa-desa di kecamatan Musuk kabupaten Boyolali, kabupaten Demak, dan kabupaten Sragen masih dilakukan dengan cara tradisional, terutama dalam proses pemerasan kelapa parut menjadi santan kental, yaitu diperas dengan tangan atau diinjak-injak dengan kaki pada bak khusus sambil disirami dengan air secara perlahan, sehingga kapasitas yang dihasilkan hanya 7,2 kg/jam kelapa parut atau 3,6 liter/ jam santa kental (Setyamidjaja. 1991).
Proses pemerasan tersebut dirasakan kurang efisien oleh karena itu perlu perbaikan pemerasan secara mekanis, agar kapasitas santan kental persatuan waktu dapat ditingkatkan dan pada akhirnya berdampak pada pemanfaatan bahan baku (buah kelapa) yang ada menjadi optimal sehingga diharapkan dapat mendorong perkembangan industri dalam bentuk komoditi lain, seperti industri santan awet (santan instan), dan untuk meningkatkan peranan buah kelapa sebagai sumber pendapatan daerah sehingga dapat menarik para penanam modal sebagai bapak angkat ( Sularso, 1999 ).
Mekanisasi proses pemerasan tersebut perlu dilakukan karena proses pemerasan kelapa parut yang dilakukan dengan cara tradisional selain pemborosan waktu, tenaga, juga ditinjau dari segi kebersihan tidak memenuhi standar kesehatan. Untuk memperbaiki proses pemerasan agar lebih efisien, yang dapat meningkatkan kapasitas dan memenuhi standar kesehatan, maka mesin pemeras kelapa parut dibuat dengan sistim ulir tekan (screw press) dan tenaga penggerak motor listrik (Sukrisno, 1994 ).

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM LAPANGAN

3.1  Nama Alat
Mesin Pemeras Kelapa Merk Honda dengan tipe PMF/Sep-150.

3.2  Spesifikasi Alat
Nama pemilik             : Riko
Merk                           : Honda
Tipe                            : PMF/Sep-150
Bahan bakar                : Bensin
Kapasitas tangki         : 5 L
Kapasitas                    : 30 kg/jam atau  50-80 liter/jam
Listrik                         : 1500 watt, 220V
Dimensi                      : 82x48x96 cm
Lama mesin                : 1 tahun
Harga mesin                : Rp. 16.000.000

3.3  Fungsi Alat
Fungsi alat merk Honda PMF/Sep-150 ini adalah sebagai alat pemeras kelapa yang bertujuan untuk mendapatkan air santankelapa murni.

3.4  Prinsip dan Cara Kerja Alat
A.    Prinsip Kerja
Prinsip kerja mesin ini ialah menghasilkan santan dari bahan baku berupa ampas kelapa hasil pemarutan kelapa. Bahan yang dimasukkan akan diperas didalam gear box dan akan menghasilkan santan murni, lalu ampas dibuang dari saluran pembuangan.
B.     Cara Kerja
1.         Pencet tombol saklar engine ke tombol on.
2.         Mesin akan hidup, kemudian kelapa yangtelah diparut dimasukkan ke lubang pemasukan.
3.         Kelapa akan masuk melewati katup untuk dapat disalurkan ke gear box.
4.         Di gear box, kelapa parut akan diperas.
5.         Sehingga santan akan keluar ke lubang pengeluaran, dan ampas dari kelapa parut akan keluar melewati tempat pembuangan.
6.         Ampas yang telah keluar di masukkan kembali ke lubang pemasukan. Hal ini dilakukan agar didapatkan santan murni, perlakuan ini dilakukan sebanyak 3 kali, agar santan pada kelapa parut habis.
7.         Santan yang keluar dari tempat pengeluaran akan di tampung di wadah penampungan.
8.         Setelah hasil penggilingan ditampung, mesin dimatikan atau tetap dilanjutkan bila masih dibutuhkan untuk memproses kelapa parut.

3.5  Kapasitas Kerja Alat
Mesin yang digunakan industri rumah tangga ini adalah mesin pemerassantan kelapa ukuran kecil yang dapat digunakan untuk proses pemerasan sebanyak 30 kg/jam atau  50-80 butir/ jika dioperasikan terus tanpa henti. Namun, dari hasil pengamatan kami melalui wawancara kepada narasumber, kapasitas yang digunakan saat melakukan pemerasan kelapa dalam skala yang kecil saja. Hal ini terjadi karena proses penggilingan disesuaikan dengan kebutuhan pembeli kelapa parut tersebut.

3.6  Komponen-komponen pada Alat
1.         Corong pemasukan, untuk memasukkan bahan ke gear box.
2.         Katup, untuk menyalurkan bahan ke gear box.
3.         Pisau, untuk menghancurkan dan mengecilkan bahan.
4.         Gear box, untuk tempat pengecilan ukuran bahan.
5.         Mata pisau, untuk mengecilkan ukuran bahan yang masuk kedalam gear box.
6.         Corong pengeluaran, untuk tempat pengeluaran bahan hasil pengecilan ukuran.
7.         Dynamo, untuk penyalur energi yang berasal dari listrik menuju spanbel.
8.         Spanbel, untuk mengeluarkan energi atau sumber energi sehingga kipas putar pada gear box dapat berputar.
9.         Gear, untuk memutarkan spanbel.
10.     Pesak, untuk mengendalikan maju mundur cakram tetap.




BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1  Kesimpulan
1.      Penggunaan mesin pemeras kelapa ini ternyata mudah, dan tidak terlalu memerlukan tenaga pengguna. Namun juga harus berhati-hati dalam penggunaannya.
2.      Penggunaan mesin pemeras ini didalam industri pertanian sangat membantu, karena kebutuhan akan minyak kelapa sangat tinggi. Pemerasan santan dengan mesin ini dapat menyingkat waktu proses dan hasil akhir yang didapat tidak tercampur dengan limbah. Dan dalam skala yang besar mesin ini juga mendukung. Hanya dibutuhkan penambahan ukuran saja.

4.2  Saran
Sebaiknya mesin ini harus dikembangkan kedalam skala yang besar, karena kebutuhan akan santan sangat banyak, dan akan menghasilkan nilai ekonomi yang cukup tinggi.


DAFTAR PUSTAKA

Balai Besar Industri Kimia. 1998. Alat Pengolah Sabut Kelapa. Jakarta
Setyamidjaja, Djoehana. 1991. Bertanam Kelapa : Budidaya dan Pengolahannya.Kanisius. Yogyakarta
Sularso dan Kiyokatsu. S. 1999. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Cetakan ke II.  Jakarta : PT. Pradya Paramita
Sukrisno, Umar. 1994. Bagian-Bagian Merencana Mesin Cetakan ke 4. Jakarta : Erlangga


LAMPIRAN
A.    GAMBAR MESIN







        02/12/2015
                 Gambar 1. Mesin Pemeras Kelapa

B.     DOKUMENTASI ALAT YANG DIAMATI
IMG20151124130516-1 edit.jpg







     02/12/2015
Gambar 2. Praktikan dan Pemilik Industri Rumah Tangga Pemeras Kelapa






LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
MESIN DAN PERALATAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI KECIL
OLEH
Nama                           : Ihsanul Zikri
Npm                            : E1G014047
Prodi                           : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok                   :
Koass                          : Irfan Wardoyo
Dosen                          : Ir. Meizul Zuki. Msc
Objek Praktikum         : Mesin Pemeras Sari Tebu

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Kemajuan teknologi mendorong industri untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk menghadirkan mesin sebagai motor penggerak kegiatan industri. Terbukti bahwa teknologi permesinan mampu mendongkrak kinerja industri. Teknologi permesinan menghadirkan peningkatan produktivitas dan efisiensi secara signifikan.
Mesin merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan modern sekarang ini. Berkembangnya teknologi dalam kehidupan berefek juga terhadap perkembangan teknologi pengolahan industri termasuk industri kecil dan industri besar. Keefektifan dan keefisieanan dalam sistem kerja suatu mesin menyebabkan mesin industri sangat di butuhkan dan di perlukan dalam perkembangannya.
Pengunaannya dengan skala besar juga dapat menimbulkan efek yang sangat baik dalam laba yang di hasilkan. Mesin mesin tersebut dapat di lakukan perakitan dalam usahnya untuk mencapai produk tertentu tanpa mengeluarkan biaya yang menambah modal atau dapat di katakan dapat menghemat dana pemilik mesin.

1.2    Tujuan Praktikum
1.      Praktikan dapat mengetahui dan memahami penggunaan mesin dan peralatan dalam industri pertanian
2.      Praktikan dapat mengetahui peran mesin dan peralatan dalam upaya pencapaian tujuan industry pertanian.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Hasil yang diperoleh dari perancangan dan pembuatan mesin pemeras tebu ini adalah tenaga dan waktu yang sudah dipakai lebih efisien dan pada pemrosesan tebu lebih lebih cepat dari pada yang dipakai sebelumnya secara manualTebu tersebut kulitnya tanpa dikelupas dan tebu dibelah menjadi 2 (dua) langsung dimasukkan ke dalam roller kemudian tebu tersebut keluarnya menjadi ampas dan airnya ke bawah lewat corong keluar. Kesimpulan yang di dapat dari hasil pengujian mesin pemeras tebu ini adalah sistem kerjanya yang menggunakan mesin penggerak listrik dan proses vii kerjanya pada tenaga dan waktu yang dibutuhkan dalam pemerasan tebu ini lebih cepat dalam kerjanya( Siswoputranto.1997)
     Mesin pemeras tebu memiliki struktur yang kompak dan konformasi, operasi yang sederhana, mudah dibersihkan. Mesin Pemeras Tebu baja stainless, perlindungan korosi, karat pelapisan hambatan, mengasuransikan sanitasi. Mesin pemeras tebu menghemat listrik, kebisingan rendah, efisien tinggi, dalam ukuran kecil, mudah bergerak. Mesin Pemeras Tebu memisahkan ampas secara otomatis terpisah dari mesin anda akan mendapatkan jus secara cepat dan bersih. Selain itu mesin pemeras tebu ini dapat menekan buah-buahan dan sayuran segar lainnya. Adapun spesifikasinya mesin pemeras tebu ialah sebagai berikut (Khasani.1990)
     Alat pemeras tebu untuk diambil sarinya/airnya terbuat dari stainlessteel sehingga sangat hygienis buatan china dengan standar iso maka kualitas jelas terjamin,fabrikandapat digerakan dengan mesin bensin maupun elektro motor maupun manual sari tebu yang dihasilkan banyak karena kerja /roll pemeras yg didesain sangat presisi (Wati,2013)





BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM LAPANGAN

3.1  Nama Alat
Mesin Penghasil Sari Tebu Merk Maksindo dengan tipe MF-160 B.

3.2  Spesifikasi Alat
Nama pemilik       : Hermanto
Merk                     : Maksindo
Tipe                      : MF-160 B
Bahan bakar          : Bensin
Kapasitas tangki   : 5 L
Kapasitas              : 300-350 kg/jam
Listrik                   : 750 watt, 220V
Dimensi                : 46 x 39 x 90.5 cm
Lama mesin          : 5 tahun

3.3  Fungsi Alat
Fungsi alat merk Maksindo dengan tipe MF-160 B ini adalah sebagai penggiling tebu atau pemeras tebu yang bertujuan untuk mendapatkan sari tebu murni.

3.4  Prinsip dan Cara Kerja Alat
A.    Prinsip Kerja
Prinsip kerja mesin penggerus tebu ini ialah untuk menghasilkan sari tebu, dari batangan tebu. Mesin ini bekerja dengan menggiling batang tebu sampai kering. Bahan baku berupa batang tebu, dimasukkan kedalam mesin penggerus untuk mengeluarkan sari tebu, dan sari tebu yang keluar berupa air ditampung didalam penampungan dan kemudian sari tebu siap disajikan.
B.     Cara Kerja
1.      Pencet tombol saklar engine ke tombol on.
2.      Tarik tali penghubung flywell yang berfungsi untukmemutarkan/menghidukan mesin.
3.      Atur gas pada mesin sampai mesin beroperasi secara stabil.
4.      Masukkan tebu yang tellah di kupas ke lubang pemasukan mesin.
5.      Mesin akan menggiling tebu dan mengeluarkan sari tebu yang di tampung di wadah penampungan.
6.      Setelah hasil penggilingan ditampung, mesin dimatikan atau tetap dilanjutkan bila masih dibutuhkan untuk memproses penggilingan cabe.

3.5  Kapasitas Kerja Alat
Mesin yang digunakan industri rumah tangga ini adalah mesin penmeras tebu untuk didapatkan sarinya ukuran kecil yang dapat digunakan untuk proses pemerasan sebanyak 300-350 kg/jam jika dioperasikan terus tanpa henti. Namun, dari hasil pengamatan kami melalui wawancara kepada narasumber, kapasitas yang digunakan saat melakukan pemerasan kelapa dalam skala yang kecil saja. Hal ini terjadi karena proses penggilingan disesuaikan dengan kebutuhan pembeli sari tebu tersebut.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Mesin penggiling tebu ialah mesin yang digunakan industri kecil untuk membuat minuman sari tebu. Penggunaan mesin ini sangat mudah, karena tidak memerlukan tenaga yang extra untuk penggunaan nya.
Peranan mesin ini dibidang industri kecil sangat berpengaruh. Namun untuk skala yang besar, harus diperlukan mesin penggiing yang lebih besar dan wadah penampungan yang besar juga.

4.2 Saran
Mesin penggiling tebu ialah mesin yang digunakan untuk memeras sari tebu, dan kemudian sari tebu dapat dikonsumsi sebagai minuman yang bernutrisi.


DAFTAR PUSTAKA
Khasani, Ali. 1990. Cara kerja mesin peras tebu untuk industri kecil. Bandung
Siswoputranto, M. 1997. Prinsip dan Cara kerja mesin pemeras. Surabaya
Wati, Erlina. 2013. Mesin dan alat industri kecil.  Bogor
LAMPIRAN


A.    Gambar Alat







02/12/2015
Gambar 1. Mesin Pemeras Sari Tebu

B.     Dokumentasi








02/12/2015
Gambar 2. Praktikan dan Pemilik Industri Rumah Tangga Pemeras Sari Tebu




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan Kimia Anorganik Pengenalan Alat-alat Laboratorium

Acara 1 : Pengenalan Alat-Alat Laboratorium BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang       Sebelum mulai melakukan pratikum d...